Bantuan yang diserahkan kepada Kelompok Tani Tirta Jaya adalah bantuan untuk kegiatan perluasan Tebu seluas 360 Ha berupa :
1. Pupuk NPK sebanyak 144.000 Kg
2. Pembenah Tanah 4680 liter
3. Herbisida 1440 liter
4. Bantuan Biaya Penanaman 9000 Hok
5. Benih Tebu sebanyak 25,2 juta mata
Sementara bantuan untuk Kelompok Tani Maju adalah bantuan kegiatan Rawat Ratoon seluas 200 Ha, berupa :
1. Pupuk NPK 80.000 Kg
2. Pembenah Tanah 2600 liter
3. Herbisida 800 Liter.
Baca Juga:Waspada, Bayi 8 Bulan Positif Covid 19 Dirawat di RSUDSetahun Bisa Empat Kali Panen, Program IP 400 Sukses Genjot Produksi Padi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka sambutannya mengajak seluruh tamu undangan untuk menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Di tengah nyanyian, dirinya menyampaikan bahwa Pertanian memiliki peranan penting disegala aspek.
“Pertanian bukan cuma untuk makan, pertanian untuk kesehatan, pertanian lapangan kerja, pertanian yang memutar semua aspek kehidupan, dan itu Ibu Pertiwi sudah kasih kita semua,” katanya.
Menteri Pertanian juga menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah untuk menyempurnakan program yang kurang sempurna.
“Kita hadir hari ini untuk mengatakan besok harus lebih baik. Kita hadir disini untuk mengatakan yang salah harus kita berhentikan, yang kurang kita sempurnakan. Kalau belum optimis berarti harus kita sempurnakan,” tambahnya.
Menteri Pertanian juga mengajak Kang Jimat untuk bersama-sama mengkonsepkan pengembangan PG Rajawali II sehingga mampu menghasilkan Gula lebih banyak lagi sehingga mampu swasembada Gula 2024.
“Yok pak bupati konsepsikan dengan baik, PG Rajawali untuk Bangsa dan Negara.”
Menteri Pertanian juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak mengalama ledakan inflasi seperti negara-negara lain di Dunia karena Sektor Pertanian di Indonesia menjadi salah satu sektor yang bertahan di tengah pandemi.
Baca Juga:Airlangga Temui Partai Penguasa Jepang, Sepakati Pertukaran Pemuda Golkar-LDPBangga! BRI Jadi Best Company to Work for in Asia 2022 dan Most Caring Companies
“2 tahun lebih, Indonesia tidak termasuk negara yang inflasinya tidak meledak, karena pertaniannya survive, pertanian tumbuh sebesar 16,4%, di saat semua sektor turun, ekspor kita naik dari 15 pada 2020 menjadi 38,2,” paparnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen PSP, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dirut PG Rajawali II, Kepala Dinas Perkebuna Provinsi Jawa Barat, Forkopimda Kabupaten Subang, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Pertanian Kabupaten Subang, Kasatpoldam Kabupaten Subang serta tamu undangan lainnya. (rld/idr)