SUBANG-Dinas Pertanian Kabupaten Subang mengklaim program IP 400 atau Optimalisasi Indeks Pertanaman (OPIP) sukses menggenjot produksi dan produktivitas padi petani. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, H Soleman Sidik STP MSi mengatakan, sudah menggelar ubinan di Kelompok Tani (Klota) Tawakal 1 Desa Siluman Kecamatan Pabuaran.
“Ubinan itu adalah kegiatan analisis lapang untuk mengetahui hasil produksi dan prokduktifitas pertanian komoditas padi, jagung, kedelai dan sebagainya,” ujar H Soleman.
Kegiatan ubinan melibatkan pihak Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) Subang. Dia menyebut, berdasarkan hasil Ubinan itu terungkap, tingkat produksi dan produktivitas gabah padi bertambah signifikan hingga mencapai 8,1 ton per hektar.
Baca Juga:Airlangga Temui Partai Penguasa Jepang, Sepakati Pertukaran Pemuda Golkar-LDPBangga! BRI Jadi Best Company to Work for in Asia 2022 dan Most Caring Companies
“Hasil ubinan di Klota Tawakal 1 Kecamatan Pabuaran, hasil produksi dan produktifitas mencapai 8,1 ton per hektare,” ucap H Soleman.
Sebelumnya diketahui, untuk menggenjot produksi padi, Dinas Pertanian Subang membuat terobosan dengan menerapkan program OPIP melalui program IP400.
Pengembangan OPIP dengan program IP 400 dilakukan setelah pihaknya melakukan studi banding ke Sukoharjo Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Namun pelaksanaan program itu sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2020 lalu dan di tahun 2021 luasan lahan untuk program ini seluas 800 hektar.
“Untuk tahun 2022 ini, Subang mengalokasikan program IP 400 di lahan sawah seluas 1.200 hektar yamg tersebar di tujuh kecamatan, diantaranya Ciasem, Pabuaran, Cijambe, Cibogo, Cipunagara dan lainnya,” ujarnya.
Dia menyebut, penambahan luas areal sawah untuk program OPIP IP 400 di tahun ini karena Subang identik dengan pangan selaku penyangga.
Dia menjelaskan, dengan menerapkan IP 400, produksi padi Subang bisa meningkat signifikan dan bisa mensejahterakan para petani. Sebab, dengan menerapkan program IP 400, dalam setahun, petani bisa melakukan empat kali tanam atau empat kali panen padi, dengan rata-rata produksi gabah bisa mencapai 6 – 7 ton per hektare.
Baca Juga:Layanan Prima, BRI Raih Dua Pencapaian dalam Bank Service Excellence Monitor (BSEM) 20221.169 Hewan Ternak di Subang Terjangkit PMK
“Dengan IP 400, setahun bisa empat kali tanam atau empat kali panen. Dan hasil evaluasi tahun 2021, rata-rata panen bisa menghasilkan 6 – 7 ton per hektar, misalnya saat panen di Cijambe itu ada yang menghasilkan 7 ton,” paparnya.
Dia menerangkan, untuk memastikan tepat waktu tanam padi, IP 400 ini memakai pola persemaian benih dengan sistem culik, yakni persemaian tidak harus dilakukan di lahan sawah, melainkan bisa di tempat lain seperti pekarangan rumah atau kebun dimana persemaian dilakukan saat 15 hari sebelum panen.