oleh :
1.Suparto,SPd.MM ( Guru Geografi SMA Negeri 1 Way Lima, Lampung )
2.Drs.H.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kolumnis Jabar Pasundan Ekspres )
Berpikir Strategis
Tidak akan ada hidup tanpa masalah
Di  rumah kita,masyarakat kita,tempat kerja kita bertaburan masalah
Cara pandang terhadap masalah itu penting
Tetapi cara mengelola dan memahami lebih penting
Masalah mendewasakan kita berfikir taktis
Masalah mendewasakan kita berkomunikasi elegan
Masalah menjadikan kita berfikir terintegrasi
Masalah tak boleh dihindari tapi didekati dan diselesaikan
Pengambilan keputusan harus dihadirkan
Keterampilan berfikir strategis resepnya
Proses pengambilan keputusan membutuhkan ketenangan, keberanian, dan kepercayaan diri, mengingat pengambil keputusan harus  menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan tersebut. Mengapa? Tidak ada keputusan yang sepenuhnya bisa mengakomodir seluruh kepentingan stake holder. Untuk itu, diperlukan kesamaan visi, budaya, dan nilai yang dianggap penting dalam sebuah Institusi. Pengambilan keputusan  bisa jadi  sering  dijumpai dilema untuk memilih keputusan apa yang sebaiknya diambil. Kita harus melihat persoalan secara comprehensive dan memilih opsi solusi dengan resiko terkecil maka  keterampilan berfikir strategis  merupakan langkah yang terbaik . Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec.Lic. berpendapat berpikir strategik merupakan langkah pengumpulan, penginterpretasian, dan evaluasi sejumlah informasi atau gagasan dalam rangka meraih keunggulan bersaing organisasi secara berkelanjutan.
Berfikir strategik di dalamnya terkandung pula langkah tentang bagaimana mengidentifikasi masalah, menemukan koneksi, pola dan sintesis informasi. Pemikiran sintesis mengharuskan  manajer dapat melibatkan segenap kemampuan daya imajinasi, intuisi, penilaian, dan kreativitas. Berfikir strategik juga mengandung arti tentang bagaimana para manajer berfikir suatu tren, mengidentifikasi tentang peluang dan ancaman terhadap organisasi, dan memilih respon tentang bagaimana agar organisasi dapat mengambil keuntungan dari kesempatan potensial sekaligus mengurangi suatu ancaman.
Baca Juga:Bentuk TPPS, Pemkab Bandung Lakukan Percepatan Penurunan Angka StuntingPembangunan Mesjid Besar Cileunyi Dapat Dukungan Penuh dari Bupati Bandung
Menurut Peter Senge (1994), berpikir secara strategis berangkat dari refleksi atas inti utama yang terdapat dalam suatu persoalan yang ditangani dan tantangan utama yang dihadapi, dengan demikian, berpikir secara strategis lebih berupa proses untuk memahami dua hal pokok yang saling terkait: yaitu fokus dan kesadaran atas waktu (timing). Â Berpikir strategis sama dengan mampu memproses segala kemungkinan yang terjadi dan menemukan rute atau pilihan yang terbaik dalam sebuah aspek.