JAKARTA-Digimaru Road to 100 merupakan seminar pelatihan bisnis online dan digital marketing seru dan interaktif bagi pebisnis dan team marketingnya. Peserta bakal mendapatkan mindset bisnis online yang tepat dan flow cara kerja sebuah bisnis online yang sukses dengan omzet 100 juta per bulan.
Setiap bulan Digimaru juga menggelar pelatihan online secara rutin. Direktur Digimaru Michael Sugiharto mengajarkan rahasia mendapatkan banyak views dan penghasilan dari YouTube. Michael yang memulai YouTube-nya sejak 2018 kini sudah mempunyai nyaris 1 juta subscribers.
Strategic Director Digimaru Andri Firmansyah punya kelas Instagram Traffic Booster. Instagram expert yang juga COO Arata Mart itu telah membantu lebih dari 1.000 digital advertiser meraih goal-nya.
Baca Juga:Segera Meriahkan HUT RI di Lembang, Festival Kebaya Goes to UnescoCatatan Harian Dahlan Iskan: Membaik Memburuk
Sedangkan, Brand Director Digimaru Anthony Soehartono punya kelas Digital Branding Mastery. Meski terbilang sangat muda, Anthony dipercaya oleh lebih dari 200 perusahaan di seluruh Asia untuk mengembangkan strategi dan manajemen brand. Maspion Group, Ciputra, Aqua, Tanrise property, air minum Cleo dan berbagai perusahaan lainnya memakai jasanya.
Pengalaman dan ilmu tiga mentor Digimaru itulah yang akan dibagikan di seminar Road to 100 inilah yang akan membantu Anda menghasilkan omzet Rp 100 juta pertama Anda dari bisnis online. Acara kali ini lebih spesial karena Founder Harian Disway yang juga mantan Menteri BUMN dan Dirut PLN, Dahlan Iskan akan hadir dan ikut juga menjadi mentor.
“Pada acara ini nanti, kami akan berikan mindset, insights dan pentingnya peran branding pada bisnis online,” kata Michael. Tiga hal itulah yang akan didapat peserta seminar sesudah bermain dalam Online Shop War Game yang seru dan interaktif dengan team Anda.
Brand yang kuat akan menjadi aset besar perusahaan. “Ketika brand sudah kuat, siapa pun yang punya perusahaan itu, bisnis mereka akan tetap jalan,” sahut Andri.
Andri juga pernah jualan batik secara online. Saat mulai pertama kali produknya langsung di-branding, bisa berjualan dengan harga Rp 200 ribu-Rp 400 ribu dan tetap laku. Padahal persaingan sangat ketat di dunia batik, sebab ada banyak pengusaha batik yang sudah terjun di bisnis online.