Oleh :
1.Ninuk Dyah Ekowati, M.Pd. (Guru di SMAK St. Hendrikus, Surabaya)
2.Drs.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Pembelajaran dengan luring sudah mulai dilakukan meskipun beberapa daerah ada yang bersyarat , bahkan ujian akhir semester di Perguruan Tinggi juga sudah dilaksanakan dan akhirnya kita bisa bandingkan efektifitas pembelajaran dengan dua metode tersebut. Hal ini bisa dirasakan oleh guru maupun siswa setelah 2,5 tahun off dengan luring dan kini kita bisa bertatap muka dan melakukan evaluasi secara sempurna.
Pada akhir bulan Juni 2022 dilakukan survei tentang keinginan pembelajaran yang diharapkan oleh siswa. Hasil survei menunjukkan 70% siswa menginginkan untuk tetap dalam pembelajaran daring, dan 30 % siswa menginginkan untuk melakukan pembelajaran luring atau tatap muka. Nilai 30% siswa yang menginginkan luring atau tatap muka disebabkan keinginan yang besar dari para siswa untuk bertemu dengan temannya, menikmati fasilitas sekolah, dan khususnya kelas XII ingin mempersiapkan diri dalam mempersiapkan kelulusan. Survai yang sama telah dilakukan penulis di perguruan tinggi, program studi tertentu tetapi hasilnya agak berbeda, justru banyak yang menghendaki luring namun alasan keduanya sangat senada dan seirama. Jika daring, mereka bisa berselancar untuk mendapatkan sumber belajar yang luas dan waktunya bisa lebih luwes terutama bagi mahasiswa yang nyambi bekerja dan berjarak jauh. Disamping itu jika ada persoalan, bisa langsung disampaikan dengan berinteraksi dengan pengajarnya
Awal Agustus tahun 2022 ternyata setelah pembelajaran tatap muka atau luring berjalanni dan realitas ini menjadikan hasil survei mengalami pengaruh yang signifikan.
Baca Juga:Cegah PMK, Pemda Kabupaten Bandung Barat Maksimalkan Vaksinasi Hewan Ternak yang TerpaparDidatangkan Langsung dari Jepara, Karen Furniture Pamanukan Produksi Furniture Berbahan Dasar Kayu Jati
Persentase keinginan untuk melakukan pembelajaran tatap muka atau luring mengalami kenaikan. Hasil menunjukkan : 40.7 % menginginkan pembelajaran luring dan 50.3% menginginkan pembelajaran daring. Kenaikan signifikan sebesar 10.7% untuk mengikuti pembelajaran luring memberikan pengaruh yang positif dalam berlangsungnya proses pembelajaran dan khususnya mendukung SKB 3 menteri dalam menghimbau pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Kenaikan pembelajaran luring sebesar 10.7% tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dirasakan dampaknya oleh siswa. Dampak yang dirasakan oleh siswa adalah bahwa melalui pembelajaran luring, maka siswa dapat fokus belajar sebesar 40%, dapat bertemu dengan teman sebesar 38%, dapat berinteraksi dengan guru sebesar 12%, dan dapat menikmati atmosfer sekolah sebesar 10%.