PASUNDANEKSPRES – Inilah 5 pengakuan Bharada E yang berhasil Pasundan Ekspres himpun, pengakuan-pengakuan yang disampaikan Bharada E ini dinilai penting, dan jelas arahnya kemana, sehingga kasus pembunhan Brigadir J, juga disinyalir akan segera terang benderang.
1. Alasan Bharada E Menembak
Bharada E mengaku mendapatkan perintah atasannya langsung untuk menembak Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat.
Insiden itu terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).
Baca Juga:Masyarakat Diminta tak Panik, PMK Aman TerkendaliRakoor 3 Pilar, PDIP Partai Pelopor Pendamping Rakyat
Kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara membeberkan alasan kliennya tak bisa menolak saat diperintah untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
Menurut Deolipa, yang namanya anggota kepolisian yang memiliki atasan seperti Bharada E pasti tak bisa menolak perintah pimpinannya.
“Ya, namanya kepolisian dia harus patuh perintah sama atasan,” kata Deolipa di Bareskrim Polri, Senin (8/8) malam.
Dia menyebut ada peraturan kepolisian yang mewajibkan bawahan untuk menuruti perintah atasan.
“Ada undang-undang dan peraturan kepolisian bahwa bawahan menerima perintah dari atasan,” kata Deolipa Yumara.
2. Skenario Baku Tembak
Bharada E mengubah kesaksian dari kesaksian awal yang menyatakan bahwa terjadi baku tembak.
Belakangan Bharada E mengaku mendapat perintah untuk melakukan tindak pidana pembunuhan.
Baca Juga:Diduga Terlilit Hutang, Seorang Pegawai Dinas Pertanian Nekad Bunuh DiriPesta Rakyat Simpedes di Karawang: 25 Ribu Orang Aktivasi BRIMo dalam 3 Hari Melalui Penyuluh Digital BRI
“Begini, yang dimaksud tembak menembak itu kita menembak, sana menembak. Tetapi kalau kita doang yang menembak, sana enggak menembak, itu namanya bukan tembak menembak, tetapi tembak-tembak,” ujar Deolipa.
3. Penembak Brigadir J Lebih dari 1 Orang
Kuasa hukum Bharada E, Burhanuddin mengatakan, kliennya itu mengaku mendapatkan perintah dari atasannya untuk menembak Brigadir J.
Lanjutkan…
Namun, Burhanuddin tak menyebut siapa atasan Bharada E itu.
“Info hari ini, dari keterangan Bharada E, dapat perintah menembak dari atasan,” kata Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (8/8).
Burhanuddin juga mengeklaim terduga pelaku yang menembak lebih dari satu orang.
“Pelaku yang menembak lebih dari satu. Tidak ada tembak-menembak,” tutur Burhanuddin.
Burhanuddin tak menampik bahwa Bharada E sosok yang pertama kali menembak Brigadir Yosua.
“Menembak pertama Bharada E. Selanjutnya ada pelaku lain,” kata Burhanuddin.
4. Pelaku yang Lebih ‘Besar’
Deolipa menyebut Bharada E bukan aktor utama dalam kasus kematian Brigadir J.