Siswa yang memiliki lingustic intellegence mungkin kegiatan tersebut menyenangkan, tapi apa kabar dengan anak yang mempunyai kecerdasan visual spasial intellegenceyang susah menelaah kata-kata? Solusi yang tepat adalah menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan dengan catatan tetap memperhatikan materi ajar, dan kecerdasan yang anak miliki dan butuhkan. Sebenarnya dalam mengajar bukan memperhatikan bagaimana guru mengajar tapi bagaimana anak belajar.
Salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial intelligence dalam pembelajaran yaitu dengan mengembangkan bahan ajar dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan visual, misalnya dalam mata pelajaran IPS di SMP salah satunya di SMP 3 Kandangserang, yaitu dengan menggunakan media peta, membuat puzzle peta atau dengan mengadakan permainan ular tangga yang bergambar sehingga selain belajar, siswa pun merasa senang karena tidak terbebani dengan materi yang penuh dengan lautan fakta. Belajar sambil bermain intinya. Selain mengembangkan kecerdasan visual spasial intellegenceanak juga dapat bersosialisasi dengan baik. Di mata pelajaran lainnya pun dapat dikembangkan misalnya dalam mata pelajaran IPA, dengan penggunaan mikroskop dengan benar, siswa di tugaskan mencari objek lalu ditelaah dan di gambar. Bagi anak yang memiliki kecerdasan visual spasial intellegencekegiatan pembelajaran seperti itu dapat membantu mengembangkan kecerdasannya, sehingga tidak hanya dari sisi akademik atau IQ saja yang berkembang namun kecerdasan lainnya dapat terarah dan terasah dengan baik pula.
SMP 3 Kandangserang di dalam pembelajarannya selalu memberikan inovasi baru dalam menyampaikan materi, entah dalam bentuk permainan, penggunaan alat dan media yang menarik atau penggunaan metode yang bervariatif. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bahwa siswa dan siswi SMP Islam Cendekia tidak hanya cerdas dalam segi IQ saja namun juga secara menyeluruh sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa dan siswinya.(*)