PAGADEN BARAT-Sudah menjadi tradisi dalam.kepanduan di Indonesia, penutupaj Gema Pramuka ke 50 atau Ita Jamnas tahun ini diadakan acara Api Unggun sebagai tanda akan berakhirnya Gema Pramuka di Kwaran Pagaden Barat, yang berlangsung di Lapangan Desa Mekarwangi, Rabu malam (24/8).
Camat Pagaden Barat selaku Ka Mabiran Iwan Nirwana dalam sambutannya menyampaikan pesan dihadapan peserta upacara api unggun dan masyarakat Pagaden Barat yang tumpah ruah di lapangan tersebut.
Bahwa api unggun memiliki filosofi dimana kobaran api adalah kobaran semangat juang patriotisme praja muda karana (Pramuka). Kobaran api semangat meraih cita cita di masa
mendatang. Semangat persatuan dan kesatuan dalam.kebhinekaan.
Baca Juga:Wacana Kenaikan Pertalite, Warga Subang: Sosialisasikan DuluDisdikbud Usulkan Rp20 M Perbaiki Sekolah di Subang
“Pramuka adalah pandu pandu Ibu Pertiwi, generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa nya nanti,” kata Iwan.
Ketua Pelaksana Gema Pramuka ke 50 Kwaran Pagaden Barat Saefurohman mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Gema Pramuka ini, terutama pada Pemdes Mekarwangi dan Karang Taruna Mekar Desa Mekarwangi, hingga di acara Api Unggun ini.
“Dan panitia telah menyiapkan hadiah dan piala bagi regu pramuka berprestasi dengan nilai tertinggi,” ujarnya.
Ketua Kwaran Pagaden Barat Edi Saprudin juga mengucapkan terima kasih kepada rekan rekan panitia, DKR dan Ka Mabigus juga Pembina Pendamping yang telah terlibat langsung dalam suksesnya acara Gema Pramuka ke 50 ini.
Dalam api unggun itu dipentaskan penampilan kreasi seni dari 10 besar terbaik para penggalang putra maupun putri. Juga penyerahan Bumbung Kemanusiaan untuk DKM Masjid Lapang Baru.(dan)