KARAWANG-Video curhatan seorang wali murid SDN Mekarmulya III Karawang, tersebar di jagat raya yang memperlihatkan kondisi ruang belajar yang memperihatinkan. Siswanya belajar beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.
Setelah ditelusuri, ternyata kondisi SDN Mekarmulya III sungguh memperihatinkan. Sekolah Negeri satu ini memiliki kondisi bangunan yang tidak layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.
Selain kondisi atap yang keropos yang dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa roboh, siswa SDN Mekarmulya III yang beralamat di Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang tersebut melaksanakan proses belajar mengajar dengan beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.
Baca Juga:Berkas Kyai Cabul di Subang Menuju P21BRI Menanam: 450 Bibit Kopi Ditanam di Desa Cupunagara
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SDN Mekarmulya III, Jayadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta kepada pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang untuk merenovasi sekolah, namun belum ada perbaikan sampai saat ini.
“Sudah, pak. Kita tahun 2018 lalu sudah melaporkan kepada Disdikpora dan mengajukan renovasi sekolah, tapi sampai saat ini belum diperbaiki juga,” ungkapnya.
Jayadi juga mengatakan dari pengajuan tersebut hanya baru dilakukan survei lapangan oleh pihak dinas.
“Ada, waktu tahun 2021 kemarin, ada orang survei melihat kondisi sekolah kita ini, pak. Saya kira akan langsung ditangani ditahun itu, ternyata tidak. Sampai sekarang belum ada tindak apapun lagi. Kita pun memperbaiki meja kursi sendiri, itu pun masih kurang untuk anak-anak belajar,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan, dari Tujuh ruangan yang ada, hanya Empat ruangan saja yang masih layak digunakan. Tiga ruangan lainnya rusak berat.
“Ya mau gimana lagi. Kita yang bener-bener bisa digunakan untuk proses belajar mengajar, hanya Tiga ruangan saja. Jadi anak-anak digabung belajarnya. Itu pun kalau enggak hujan. Kalau hujan kita kerepotan bocor sana-sini dan untuk ruang kantor kondisinya masih baik,” bebernya.
Melihat kondisi sekolah dimana tempat ia mengajar dan bekerja tersebut, ia meminta kepada dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten Karawang segera memperbaiki sekolahnya tersebut. Mengingat kekhawatiran atap bangunan roboh yang selalu menghantui para guru dan wali murid.
Baca Juga:Maknai Kemerdekaan RI, BRI Salurkan Dana Pendidikan bagi 68 Paskibraka dan 1.800 Anak Pelaku Usaha MikroZumba Bareng Ibu-ibu, Neng Supartini Sindir Pemerintah Soal Bantuan Modal Usaha
“Kita minta segera dibenahi, khawatir anak-anak takut kenapa-kenapa, dilihat sendiri bangunannya bagaimana, kita sudah 3 tahun lebih bertahan seperti ini, menunggu kepastian renovasi. Jadi, mohon bantuan renovasinya, demi anak-anak kita bisa belajar dengan aman dan nyaman,” paparnya.(aef/vry)