Ketika padinya sudah jadi berisi, dilakukan ritual oleh orang tertua dengan tujuan agar padi menjadi baik dan bagus. Biasanya belalang mereka tangkap lalu dtusuk dengan menggunakan duri kayu atau rotan kemudian ditancapkan dibatang padi maksudnya supaya padi tidak diganggu oleh hama. Kemudian setalah selesai potong padi (panen) ada acara syukuran bersama di kampung sebagai wujud rasa syukur yang sampai saat ini acara syukuran bersama di kampung masih dilakukan.
Namun, ada perubahan pada cara berladang ini salah satunya adalah perubahan dalam hal nugal yaitu “ngurang”. “ngurang” merupakan suatu cara gotong royong sebelum dilaksankan nugal menanam padi. kelompok disitu secara bersama-sama mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam nugal seperti membersihkan lahan yang belum bersih, mencari ikan, mempersiapkan makan dilakukan secara bersama-sama. Bukan itu saja ketika ada masih sisa makanan atau ikan yang masih utuh mereka berikan lagi kepada kelompok yang lainnya yang pada hari berikutnya melakukan nugal. Namun, sekarang untuk istilah “ngurang” memang masih dipakai akan tetapi caranya sudah berbeda,dalam arti orang yang datang “ngurang”pada pemilik lahan hanya datang membantu membuat masakan disertai dengan musik. padahal kalau yang dulu tidak boleh adanya bunyi-bunyian, yang hanya diperbolehkan dahulu itu bunyi-bunyian dari bambu sisa pembuatan lemang. Bahkan pada saat “ngurang” ini ada hal yang tidak boleh ada hewan pelanduk ataupun payau , yang boleh hanya babi dan ikan. Umbut pun tidak boleh seperti umbut kelapa, hal ini dipercaya dapat menyebabkan padi diganggu oleh binatang. Cara pembuatan lemangpun berubah yang dahulunya lemang itu tidak boleh nenggunakan santan karna menurut kenyakinan orang terdahulu nanti padi tumbuh enak dimulutnya binatang. Dahulu laki-laki itu tidak boleh tidur di pondok (gubuk) harus mencari ikan, atau berburu.
Dalam sistem perkawinan masyarakat Desa Long Beluah telah terjadi perubahan dari zaman dulu hingga sekarang. Karena masyarakat Long Beluah pada masa lampau masih memeluk adat belum masuknya agama, maka cara dalam perkawinan pun berbeda dengan sekarang. Perkawinan dahulu disebut kawin adat, dahulu pasangan belum saling mengenal seperti dijodohkan.