Yogyakarta – Dalam rangka memperkuat dan membangun ekosistem UMKM Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menginisiasi kerja sama Layanan Digital Payment pada platform AYO SRC dari PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) yang menaungi lebih dari 5.000 Mitra SRC dan 160.000 toko kelontong SRC.
Inisiasi kerja sama ini ditegaskan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani dengan Direktur SRCIS Rima Tanago pada tanggal 16 September 2022.
Handayani mengungkapkan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya BRI dan SRCIS untuk mendorong para pelaku UMKM bertransaksi secara cashless yang tentunya akan mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia. “Kerja sama digital payment pada Platform AYO SRC dapat mempermudah proses pembayaran dari toko kelontong kepada Mitra SRC sehingga transaksi dapat dilakukan secara lebih fleksibel dan menjamin kepastian pembayaran kepada para mitra SRC,” ujarnya.
Baca Juga:Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Pembelian SBN di BRImoHadirkan Program Figur Inspiratif UMKM, BRI Ajak Pelaku Usaha Semakin Bertumbuh
Dengan adanya fasilitas kemudahan digital payment BRI pada platform AYO SRC, diharapkan para pemilik toko kelontong binaan PT SRCIS dapat mengembangkan dan membesarkan volume penjualan di toko yang dikelolanya secara modern dengan mekanisme pembayaran yang lebih mudah dan lebih fleksibel.
Bagi BRI, dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi, value chain, dan CASA BRI. Seluruh unit kerja, e-channel, dan Agen BRILink siap mendukung pembayaran Virtual Account dari para toko kelontong yang tersebar cukup luas di Indonesia.
“BRI memiliki jaringan kerja yang sangat luas tersebar di seluruh Indonesia. Tentunya, selaras dan terintegrasi dengan letak toko kelontong binaan SRCIS yang tersebar di Indonesia sehingga akan sangat mudah melakukan kerja sama antara BRI dengan SRCIS sampai dengan ke daerah. Ini akan menjadi kekuatan kolaborasi untuk menciptakan transaksi dan volume penjualan yang optimal,” pungkas Handayani.