BANDUNG BARAT-Kopi asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) berhasil menembus pasar ke sejumlah negara di luar negeri. Bahkan, baru kali ini petani bisa melakukan ekspor secara mandiri tanpa melalui eksportir.
Perwakilan petani kopi Gununghalu, Rani Mayasari menyebutkan, sebanyak 9,1 ton green bean kopi berhasil dipasarkan ke negara-negara di benua Amerika, Eropa dan Timur Tengah dengan nilai mencapai Rp 1,5 miliar.
“Pangsa pasarnya di antaranya Boston, Florida dan Chicago. Untuk di Eropa negara Belanda, Turki, kemudian Bahrain dan Arab Saudi,” kata Rani, .
Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Kudeta SapiCatatan Harian Dahlan Iskan: PGA LIV
Dia mengatakan, keberhasilan ekspor biji kopi ini sebagai bukti bahwa petani di daerah pelosok mampu bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 yang menyerang tanah air selama dua tahun terakhir.
Yang lebih membanggakan, lanjut dia, ini merupakan ekspor pertama yang dilakukan secara mandiri tanpa melalui jasa pihak ketiga atau eksportir. Namun demikian, keberhasilan ini tidak terlepas dari dorongan pemerintah yang memudahkan regulasi ekspor.
“Sebenarnya, kita sudah bisa menembus pasar internasional namun selalu menggandeng pihak ketiga. Bahkan permintaan dari sejumlah negara tak mampu dipenuhi seperti Malaysia dan Amerika Serikat yang meminta hingga satu kontainer,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengungkapkan, pihaknya membantu secara administrasi agar para petani bisa langsung mengekspor hasil perkebunan secara berkelanjutan.
“Saya berharap petani lainnya juga mengikuti jejak ekspor mandiri. Tentunya bisa berkelanjutan, sehingga terbuka peluang membuka lapangan kerja dan petani lebih sejahtera,” tuturnya.
Hengki menambahkan, di wilayah Bandung Barat sedikitnya terdapat tiga kopi unggulan yang bisa bersaing di dunia yakni kopi Tangkuban Parahu, kopi Burangrang Selatan dan kopi Gununghalu.
“Kualitasnya bisa bersaing di dunia, tinggal kuantiti stok yang menjadi tantangan,” jelasnya.(eko/sep)