Oleh
Drs.H.Priyono,M.Si ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Â
                           MATI
Suara itu membikin merinding mendengarnya
Kematian telah menjemputnya
Kalimat thoyibah yang datang tiba tiba tak terasa
Tak seorangpun tahu kapan Tuhan mengabarkannya
Saat ajal tiba hanya Tuhan yang kuasa memanggilnya
Innalillahi wainna ilaihi roji’un,  kata yang Esa,
Bersiaplah sebelum panggilan terakhir tiba
Manusia tak sanggup memajukan atau menundanya
Bersiaplah untuk penuhi panggilan terakhirnya
Bila panggilan pertam sholat tak  dihiraukan
Panggilan kedua haji dilalaikan
Panggilan terakhir mati tanpa pesan
Dengan selalu mengingat kematiannya
Dan mempersiapkannya
Seakan esok tak bisa lagi melihat dunia
Hanya amalan yang menemaninya
Hampir setiap hari kita disuguhi berita kematian melalui corong  dari masjid ke masjid  dengan bahasa khasnya : Innalillahi wainnaa ilaihi rooji’uun dan dilanjutkan dengan isi berita lelayu , Telah meninggal dunia dengan tenang bapak/ibu….. . Bahkan sering dalam sehari sampai beberapa kali berita kematian disiarkan melalui corong masjid baik yang meninggal itu beragama Islam atau bukan karena masjid itu fungsinya sebagai pusat informasi. Setiap saat kita disuguhi berita kematian manusia melalui corong masjid, media massa dan media sosial dan kejadian itu bisa menimpa diri kita kapan saja , dimana saja tanpa mengenal waktu. Misalnya kecelakaan yang terjadi di tol Pemalang akibat kabut tebal yang menghalangi pandangan sopir dan  kecelakaan teman yang sedang bersepeda bakda subuh kemudian ditabrak dari belakang yang menyebabkan meninggal dan kecelakaan lain di jalan raya maupun dimana saja dan oleh sebab lain yang berakhir dengan kematian.
Puisi  yang mengawali artikel ini mengingatkan kepada kita tentang kematian yang datangnya tak pernah mengabarkan hanya melaui tanda tanda yang kadang tak jelas maknanya.. Seorang muslim mendapat panggilan pertama ketika azan berkumandang dari corong masjid yang memanggil manusia untuk melaksanakan sholat  dan khususnya sholat berjamaah di masjid. Banyak dari umat islam yang lalai atau tidak menghiraukan menjalankan dan menegakkan sholat meskipun semua hampir tahu bahwa sholat menjadi fundamen agama yang penting, bila fundamennya kokoh maka agamanya baik dan sebaliknya. Sholat , karena begitu pentingnya maka ibadah ini yang  kelak akan dihisab pertama kali. Jika sholatnya baik maka insyaa Allah amalan yang lain akan baik dan sebaliknya.  Sebuah chat di wa, sering disampaikan berulang ulang : sholat itu penting bukan yang penting sholat. Laki laki sholatnya di masjid bukan di rumah. Itu semua mengingatkan betapa pentingnya sholat dan secara berjamaah di masjid. Sholatpun harus dilakukan dengan sempurna, jangan sampai lalai seperti sindiran Allah kepada umatnya yang lalai sehingga sholat pun bisa tetapi celaka. Sholat juga harus ditegakkan artinya orang harus sholat dan mengajak orang lain untuk sholat. Menegakkan sholat juga ditafsirkan sholat harus berdampak terhadap achlak yang menjalankannya.