Panggilan yang kedua bagi seorang muslim adalah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.  Mampu itu sangat relatif sehingga lebih utama adalah mau maka akan menjadi mampu, akan tetapi mampu belum tentu mau. Kesempurnaan seorang muslim jika ia sudah melaksanakan rukun islam yang kelima atau rukun islam paripurna, memenuhi panggilan Allah ke tanah suci Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Haji adalah rukun islam yang terakhir. Sebagai muslim yang taat tentunya ingin mengerjakan semua lima rukun Islam, syahadat, sholat, zakat, puasa dan ibadah haji. Namun tidak semua orang diwajibkan untuk melakukan ibadah haji. Panggilan haji telah tiba lagi, menunaikan ibadah ke Baitullah, merupakan penggalan lirik dari sebuah lagu qasidah, yang bermakna betapa mulianya bagi mereka yang telah dipanggil oleh Allah untuk menunaikan rukun islam yang ke lima. Menunaikan ibadah haji tidak bisa diukur dari segi apapun, melainkan itu murni merupakan panggilan Allah SWT. Bila seorang muslim sudah mampu dan tidak memenuhi panggilannya maka ini kesempatan yang kedua dan bila tidak menghiraukan maka tidak ada kesempatan lagi karena panggilan yang ketiga tidak bisa ditolak tapi dipaksa dan itulah kematian. Saat itu , tidak ada yang bisa dibawa kecuali amalnya saat berada di dunia. “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya  kecuali sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh “( HR Muslim ).
Panggilan pertama kemudian panggilan kedua, masih ada toleransi bila tidak mengerjakan, akan tetapi pada panggilan ketiga , sudah tidak ada ampun, tubuh membujur kaku dan semua perbuatannya akan dipertanggungjawabkan kelak di hari akhir maka ketika kita bersholawat, kita punya harapan agar kelak di hari pembalasan, kita akan mendapatkan pertolongan atau safaat dari Nabi atas izin Allah.  Pengadilan di akherat adalah pengadilan yang sempurna, seperti firman Allah dalam Surat Yasi ayat 65 yang artinya “ Pada hari ini ,Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata dan kaki mereka akan memberi kesaksia terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan “.