BANDUNG BARAT-Armada fire truck dan watter supplai yang dimiliki oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kondisinya sudah sangat tidak layak.
Pasalnya, selain sudah berusia tua, armada yang ada juga sudah banyak yang rusak sehingga membutuhkan anggaran besar untuk perawatannya.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB Meidi mengatakan, pihaknya sedang menunggu kedatangan armada baru untuk menggantikan armada yang lama. Saat ini proses pengadaan armada tersebut sudah dalam proses lelang dan jika tidak ada kendala sebelum akhir tahun arnadanya sudah datang.
Baca Juga:Hindari Krisis Perekonomian, HIPMI Cimahi Rencanakan Operasi Pasar MurahCatatan Harian Dahlan Iskan: Bubble Alfonso
“Tahun ini kami mendapatkan alokasi anggaran untuk pengadaan armada damkar untuk menggantikan armada lama. Totalnya ada empat unit dengan anggatan sekitar Rp6,3 miliar,” sebutnya, Rabu (28/9)
Meidi menyebutkan, empat unit armada yang dipesan itu terdiri dari mobil komando/rescue, satu mobil water supplai, dan dua mobil fire truck. Semua armada itu memiliki spesifikasi dan dirancang khusus sesuai dengam yang dibutuhkan Damkar. Bahkan bisa jadi merupakan yang pertama dan terbaik se-Indonesia.
Rencananya jika unit armada itu sudah datang maka satu unit fire truck akan ditempatkan untuk mengcover wilayah Kecamatan Gununghalu dan Rongga. Kemudian satu fire truck, mobil komando, dan mobil water supplai ditempatkan di Mako Damkar Kota Baru. Sementara mobil rescue yang lama akan ditempatkan di Poswil Damkar Lembang.
“Nantinya juga setiap hari kerja akan ditempatkan mobil rescue dan fire truck di kantor Pemda KBB. Setelah selesai jam kerja, kedua armada itu ditarik lagi ke Mako Damkar Kota Baru,” ujarnya.
Dirinya beralasan, kantor Pemda KBB di Ngamprah merupakan salah satu objek vital yang rawan terhadap kejadian kebakaran.
Sehingga harus diantisipasi sejak awal dengan menyiapkan armada fire truck di kawasan kompleks kantor pemda. Selama ini karena keterbatasan armada, pola seperti itu belum bisa diterapkan.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pohaknya hanya memiliki enam unit armada damkar. Semua tersebar di Pos Lembang, Cililin, Cikalongwetan, dan Mako Damkar KBB di Kota Baru Parahyangan.