Penerapan pembelajaran model Jig-coo yang merupakan gabungan dari dua model pembelajaran dimulai dari penerapan Model Jigsaw adalah model pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) siswa dikelompokkan ke dalam 6 kelompok dengan anggota tim yang heterogen ( kelompok asal ),
(2) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda,
(3) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,
(4) anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka,
Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Cari CintaADAB BERINTERAKSI MAHASISWA-DOSEN
(5) setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh,
(6) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi pada kelompok asal masing – masing,
(7) Selanjutnya penerapan model cooperative Script dengn peserta didik di bagi dalam kelompok berpasangan, untuk saling mempresentasikan semua materi yang sudah di dapat pada kelompok asal, selain sebagai pemresentasi anggota pasangan ini juga menerima penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis akan menjadi skor masing masing peserta didik. Skor-skor yang dikontribusikan para peserta didik didasarkan pada sistem skor perkembangan individual. Siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli, maupun kelompok pasangan mereka supaya dapat membantu timnya menyelesaikan tugas dengan baik.
(8) guru memberikan evaluasi hasil proses pembelajaran,
(9) penutup.
Pada proses pembelajaran model Jig-coo, para peserta didik mendapatkan tambahan materi kognitif dengan lebih luas dan mendalam, sekaligus mendapatkan perwujudan dari profil pelajar Pancasila. Sebuah proses pembelajaran yang amat mengasyikkan, peserta didik mendapatkan pengetahuan secara tidak terpaksa, memiliki sikap mandiri, kerja keras, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif tanpa terpaksa. Peserta didik melalui proses dengan nyaman dan menyenangkan, sebuah proses yang menjadi idaman semua pengajar atau guru yang sedang berada di kelas. Materi dalam jumlah banyak terselesaikan sekaligus penanaman dan penerapan profil pelajar pancasila, sehingga sangatlah tepat dan selaras antara penerapan pembelajaran model Jig-Coo dengan pelaksanaan IKM yang sedang dimulai pada awal tahun pembelajaran ini. Pembelajaran model Jig-Coo merupakan pemecahan solusi yang tepat guna menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan dan penerapan PPP yang ditekankan pada implementasi kurikulum merdeka.