Oleh :
Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
Pada saat ini, dunia pendidikan di Indonesia sudah memasuki fase baru pasca pandemi covid-19. Pemerintah kini menerapkan kurikulum merdeka sebagai upaya untuk mengatasi learning loss dan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum merdeka ini mulai diterapkan di satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai menengah pada tahun ajaran 2022/2023.
Kurikulum merdeka ini berbeda dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada kurikulum merdeka, yang menjadi fokus utama adalah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam tahap pengimplementasian kurikulum merdeka. Penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka erat kaitannya dengan upaya pemerintah mempersiapkan Pelajar Pancasila yang mampu bersaing dalam ersaingan global dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Baca Juga:Kurangi Pengangguran, Disnakertrans Purwakarta Berkolaborasi dengan KCD Disdik JabarLongsor Akibat Hujan Deras dan Drainase yang Sempit, Terjang TPT dan Tembok Rumah Warga di Parongpong
Pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka diwujudkan dalam kegiatan projek di sekolah. Dalam struktur kurikulum, projek ini disebut sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang masuk dalam program kokurikuler sekolah. Program kokurikuler merupakan program yang menunjang dan mendukung pemahaman peserta didik terhadap kegiatan intrakurikuler. Dengan demikian, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah progam untuk mendukung pembelajaran utama di sekolah dengan bentuk kegiatan yang lebih fleksibel dan tidak terikat dengan sistem klasikal seperti yang biasa diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diimplementasikan untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam keseharian peserta didik sehingga tercipta generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Peserta didik diharapkan tidak hanya memahami mata pelajaran umum yang diajarkan di sekolah namun juga dapat menghayati dan menerapkan nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila.
Dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, ada tujuh tema yang ditetapkan oleh Kemendibudristek. Ketujuh tema tersebut yaitu gaya hidup berkelanjutan, Binneka tunggal ika, kearifan lokal, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, dan kewirausahaan. Pemilihan tema yang akan dilaksanakan di sekolah disesuaikan dengan isu yang dan kondisi yang relevan di lingkungan sekolah. Lingkungan sosial dan budaya masyarakat yang berkaitan erat dengan sekolah tidak dapat dipisahkan begitu saja. Faktor inilah yang diharapkan dapat diimanfaatkan oleh sekolah untuk ditonjolkan sebagai ciri khas yang menjadi identitas sekolah dalam setiap pelaksanaan projek.