oleh :
1.Yulia Enshanty, S.Pd ( Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi. Jawa Barat)
2.Drs.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Indonesia termasuk dalam negara yang paling rawan terkena bencana alam di dunia. Secara geologis, negara Indonesia terletak diantara tiga lempeng tektonik, yaitu Eurasia, Indo-Aurtralia dan Lempeng Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Puluhan gunung api aktif yang tersebar hampir di seluruh wilayah negeri ini, mengharuskan penduduk untuk siap menghadapi bencana vulkanik. Di samping itu, sebagai negara tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi juga menyebabkan Indonesia rawan bencana banjir dan tanah longsor. Bencana-bencana lain seperti kekeringan dan kebakaran hutan juga kerap kali melanda Indonesia. Kondisi tersebut orang sering menyebut Indonesia sebagai supermarket bencana. Dibalik semua itu tentu Indonesia juga kaya sumber alam dan dikarunia tanah yang subur. Berkaca dari banyaknya bencana alam yang mengancam Infonesia, maka selayaknya masyarakat indonesia perlu mendapatkan pendidikan tentang Siaga Bencana.
Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kapan terjadinya bencana tidak ada yang bisa mengetahuinya, namun dengan memiliki cukup pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana, dampak buruk dari terjadinya bencana dapat dikurangi. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiasiagaan kebencanaan dapat dimulai dengan menerapkan Pendidikan Siaga Bencana pada siswa di sekolah. Pendidikan itu dapat merubah dan membentuk pola pikir yang baik untuk kehidupan masyarakat, sehingga program Pendidikan Siaga Bencana serta implementasinya sangat tepat jika mulai dikenalkan dan dilatih sejak dini untuk siswa sekolah, agar anak sekolah tahu cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.
Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Penyesalan PanggungCatatan Harian Dahlan Iskan: Hidup Fanatisme
Kehidupan keseharian, anak usia sekolah lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah, maka bila terjadi bencana, mereka rawan menjadi korban, oleh karena itu mereka harus mendapatkan edukasi kebencanaan. Peristiwa yang terjadi di MTsN 19 Jakarta di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Curah hujan yang sangat deras dan kemudian terjadi banjir menyebabkan tembok pembatas di sekolah tersebut roboh pada hari Kamis (6/10/2022) sore. Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan dua orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Hal tersebut adalah salah satu contoh kejadian bencana yang terjadi ketika siswa berada di lingkungan sekolah. Hal tersebut juga menandakan bahwa pengetahuan kebencanaan di kalangan siswa perlu ditingkatkan.