MEMUPUK KECERDASAN SPIRITUAL DI SEKOLAH

MEMUPUK KECERDASAN SPIRITUAL DI SEKOLAH
0 Komentar

Dikarenakan kapasitas mushola yang belum memadai, pelaksanaan sholat dhuha bersama ini, baru mampu menfasilitasi 3 kelas saja setiap harinya.

Bersamaan dengan istirahat kedua kumandang adzan dilantunkan oleh peserta didik putra yang mendapatkan jadwal pada hari tersebut. Setiap hari peserta didik putra yang beraga Islam dijadwalkan secara bergantian diawali dari kelas XII untuk mengumandangkan adzan pertanda masuk waktu sholat dhuhur atau ashar. Guru, karyawan serta peserta disik yang berada di sekolah melaksanakan sholat dhuhur dan ashar berjamaan di mushola sekolah.
Kegiatan pembiasaan masih berlanjut yaitu kegiatan pembacaan Asmaul Husna sebelum kegiatan belajar mengajar di hari Jumat, dan Kajian Muslimah bagi peserta didik putri pada saat peserta disik putra melaksanakan ibadah shalat Jumat. Serangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk memupuk dan menumbuhkan kecerdasan spritual peserta didik, yang diharapkan berimbas pada kecerdasan intelektual dan sosial emosionalnya. Hal ini sejatinya dilandasi oleh semangat untuk terus mewujudkan pendidikan yang komprehensif bagi semua peserta didik yang sehari-harinya banyak menghabiskan waktu di sekolah.

Berdasarkan keterangan orangtua, hanya sekitar 5 % saja peserta didik yang di rumahnya masih mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, baik itu di mushola ataupun masjid. Sehingga berbagai kegiatan keagamaan yang diadakan di sekolah diharapkan mampu menfasilitasi peserta didik untuk tetap taat dan beribadah sesuai dengan agamanya.

Baca Juga:Angka Stunting Tinggi, BKKBN Dukung Edukasi ke MasyarakatCatatan Harian Dahlan Iskan: Siti Jenar

Dengan demikian sekolah sebagai Lembaga Pendidikan dapat mengupayakan tercapainya tujuan Pendidikan secara menyeluruh yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Meskipun demikian, tidak serta merta peserta didik diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, akan tetapi perlu sinergi antara pendidikan di dalam keluarga dengan sekolah sehingga tercipta harmoni yang berkelanjutan. Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat harus saling bersinergi untuk menciptakan anak yang memiliki ketiga kecerdasan yaitu intektual, spiritual dan emosional.

Laman:

1 2
0 Komentar