Bahkan dengan penggunaan media sosial yang tak terkontrol menjadikan remaja malas untuk belajar, karena hampir semua waktunya dihabiskan hanya untuk mengotak ngatik isi media sosial. Remaja sekarang lebih banyak mengikuti trend yang sedang viral di media sosial yang mereka lihat, sehingga dapat mempengaruhi prilaku remaja. seperti kata-kata yang bermakna tidak baik mereka pun ikuti yang notabennya tidak semua anak remaja mengetahui arti dari kata-kata tersebut yang tak semestinya diucapkan yang menjadikannya sebagai sesuatu yang lumrah untuk diucapkan.
Belum lagi cara berpakaian, cara bergaul bahkan joged-joged yang viral pun mereka ikuti yang menujukkan hal yang jauh dari kata sopan santun. Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan oleh karena itu perlu ada kontrol diri dalam penggunaan smartphone untuk media sosial, pandai-pandai memilah konten yang ada dalam media sosial, dan orang tua pun ikut terlibat dalam pengawasan penggunaan smartphone.
Orang tua juga harus mampu mengkontrol anak-anaknya dalam penggunaan smartphone. Perlu disadari bahwa sebagai remaja harus bijak dalam penggunaan smartphone untuk konten media sosial, agar tak terjerumus pada hal-hal yang negatif yang dapat merugikan diri sendiri ataupun bagi orang lain. Kalau bukan diri kita sendiri yang membentengi diri, lalu siapa lagi? Guru harus punya peran yang berarti dalam mengarahkan fungsi hp agar menjadi media yang bernilai teknologi, bernilai peningkatan wawasan , akan tetapi juga bernilai moral. Teknologi tetap sebagai saran untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.