Dengan peningkatan performa guru, lanjut Dadang, dimungkinkan akan menghasilkan siswa dengan output dan outcomes yang sesuai dengan kebutuhan kehidupan masa kini dan masa depan. Untuk mencapainya dapat melakukan penguatan terhadap pola pembelajaran yang yang menjadi tugas pokok setiap guru.
“Pola pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan siswa harus terus dikampanyekan oleh para pemangku kepentingan. Pola pembelajaran yang diimplementasikan harus merupakan jawaban atas penyiapan kecakapan abad ke-21,” ungkapnya.
Dia menjelaskan sosok guru dapat dianggap sebagai guru profesional bila memiliki beberapa kemampuan, yaitu membuat perencanaan, mampu mengubah pola pikir, berani bersikap kritis, memiliki ide inovatif, dan bersikap kreatif.
Baca Juga:Dinas Pendidikan Dorong Penerapan Kurikulum Merdeka di 2023Dorong Ketahanan Pangan, Pemkab Bandung Barat Bantu 1.000 Bibit Ikan Lele ke Setiap Pondok Pesantren
“Untuk dapat melahirkan sosok guru demikian, bukanlah perkara mudah, tetapi harus dilakukan dengan penerapan kebijakan yang tepat,” ujarnya.
Adapun langkah memposisikan guru menjadi sosok professional tidak bisa dilakukan dengan kebijakan serampangan, namun harus dengan formulasi tersendiri sehingga menjadi kebijakan yang terstruktur, sistematis, dan masiv.
“Melalui langkah tersebut dimungkinkan mengarah pada peningkatan kualitas guru menjadi sosok profesional yang dapat mengantarkan siswa berkualitas sebagai output dari proses pembelajaran,” terangnya.
Dia menambahkan berbagai upaya harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan guna melakukan treatment terhadap guru sehingga menjadi sosok professional.
Untuk mencapai out put dan out comes demikian, dapat dilakukan dengan melakukan penguatan terhadap pola pembelajaran yang yang menjadi tugas pokok setiap guru.
“Pola pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan siswa harus terus dikampanyekan oleh para pemangku kepentingan. Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan adalah mendorong para guru sehingga sehingga menjadi sosok professional, di antaranya melalui penerapan program lesson study,” ujarnya.
Dadang menjelaskan Lesson study merupakan suatu model pembinaan guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.
“Melalui lesson study, setiap guru memiliki kesempatan luas dan terbuka guna melakukan pengkajian terhadap berbagai hal teknis terkait dengan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas,” jelasnya.