“Mewujudkan SDM unggul, tangguh, dan berkualitas sangat memerlukan effort luar biasa dari semua pihak, tidak saja hanya dari pemerintah, namun juga dari pihak swasta, masyarakat sipil, perguruan tinggi, dan media. Ini sesuai dengan amanat Perpres Nomor 21 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting maupun Peraturan BKKBN Nomor 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 yang menegaskan pentingnya penanganan dilakukan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa,” papar Wahidin.
Lebih khusus mengenai BAAS, Wahidin mengungkapkan inisiasi ini lahir pada pertengahan tahun, ditandai dengan penerbitan Panduan BAAS yang kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya surat edaran Kepala BKKBN Nomor 560.a/HL.01.01/G2/2022, tanggal 7 Juni 2022 tentang Permohonan Menggelorakan dan Menghimbau Mitra untuk Menjadi BAAS. Pada bulan yang sama, dilakukan penandatanganan kerjasama Program BAAS Jawa Barat antara BKKBN dengan BAZNAS.
Genderang BAAS memberikan resonansi lebih besar setelah penyematan Duta BAAS Nasional kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Yogyakarta, 29 Juni 2022.
Baca Juga:Terbitkan Surat Edaran Penggunaan Pakaian Pramuka dan Santri, Kang Hengki : Upaya Meneladani Peran Ulama dan Santri dalam Mempertahankan NKRIBaznas Purwakarta Raih Dua Kategori Baznas Award Paling Bergengsi
“Di Jawa Barat, Bapak Gubernur memberikan bantuan bagi keluarga dengan bayi stunting dan berisiko stunting sebanyak 12 keluarga pada acara puncak Harganas Jawa Barat di Kabupaten Kuningan pada Juli 2022. Selanjutnya, program bergulir di beberapa wilayah, di antaranya Karawang dan Subang. Malam ini, kita menggelar Malam Kadeudeuh Penggalangan Donasi Program BAAS. Malam Kadeudeuh ini diharapkan dapat menghimpun komitmen mitra pembangunan untuk bersama-sama dengan pemerintah berkontribusi melalui donasi dalam rangka intervensi tatalaksana pencegahan stunting,” ungkap Wahidin.
“Apresiasi yang setinggi-setingginya kepada seluruh mitra yang sudah memberikan kepedulian baik melalui donasi langsung atau pendekatan corporate social responsibility (CSR) maupun program yang mengarah kepada community development. Kami mencatat, beberapa wilayah sudah melakukan kolaborasi melibatkan aparatur pemerintah/TNI/Polri dan mitra pembangunan serta lembaga zakat Baznas. Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi menggandeng Dompet Dhuafa serta Rumah Zakat Indonesia dalam tata laksana pencegahan stunting hasil dari audit kasus stunting,” pungkasnya.(rls/sep)