Jika kamu menggunakan metode outline pada cerita, maka akan lebih mudah bagi kamu untuk membuat plot. Plot adalah alur atau jalan cerita.
Plot akan mengajak kamu ke mana arah cerita yang kamu tulis, sehingga penyusunan plot perlu dilakukan dengan baik. Biasanya penyusunan plot itu terdiri dari pembuka, awal, konflik, krisis, klimaks, resolusi, dan penutup.
5. Melakukan Pengamatan atau Riset
Melakukan riset dalam bidang kepenulisan itu sangat penting. Dalam fiksi, riset dilakukan untuk membangun isi cerita yang dapat mendekatkan cerita kamu dengan pembaca.
Baca Juga:Everything Everywhere All at Once, Peraih 7 Piala Oscar 2023Makanan Khas Ramadhan yang Bisa Kamu Bikin di Rumah
Riset dapat dilakukan setelah penulis merangkai garis besar ide, karakter tokoh, dan plot pada ceritanya. Kamu bisa meriset apa saja yang diperlukan untuk membangun isi cerita kamu agar lebih hidup.
(ipa)