Oleh :
Djoko Heriyanto (Kepala SMA Negeri 1 Wonosegoro Kab. Boyolali)
Pengembangan sistem manajemen di sekolah diperlukan sesuatu ciri yang beda dengan yang lain. Label sekolah favorit, sekolah teladan, sekolah unggulan atau yang lainnya bisa dibentuk oleh sekolah atau diberikan oleh masyarakat karena ada ciri khas kelebihan yang dimiliki oleh suatu sekolah. Bukan sesuatu yang mudah untuk menciptakan pengakuan sekolah oleh masyarakat, pemerintah, atau lembaga lain.
Branding sekolah tentunya perlu dipersiapkan dengan perencanaan yang matang dan kuat sesuai dengan visi dan misi sekolah. Peran warga sekolah baik kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, komite sekolah, tokoh masyarakat dan tokoh peduli pendidikan sangat diperlukan dalam menyusun visi dan misi sekolah. Visi adalah adalah wawasan ke depan yang dijadikan cita-cita, inspirasi, motivasi dan kekuatan bersaman warga sekolah dalam mewujudkan sekolah di masa yang akan datang. Sedangkan misi sekolah adalah upaya untuk mewujudkan cita-cita sekolah melalui program dan pengembangan sekolah dalam rangka mewujudkan visi sekolah. Sumberdaya yang dimiliki, kearifan lokal, harapan masa depan menjadi acuan dalam menyusun visi dan misi sekolah.
Ibarat merek dagang, branding sekolah harus menarik masyarakat agar para orang tua mempercayakan putra-putrinya di sekolah tersebut, diperlukan manajemen sekolah yang kredibel dan akuntabel, media dan teknik komunikasi, didukung dengan kegiatan sosialisasi yang efektif.
Strategi yang dapat digunakan sekolah dalam membangun branding sekolah.
Baca Juga:1.8 Juta Warga Miliki Hak Suara di Pemilu 2024Hindari Sampah, Pengendara Tercebur Sungai
Pertama, memberikan pelayanan yang terbaik. Para peserta didik dan orang tua bisa diibaratkan konsumen yang menggunakan jasa layanan kita. Guru dan tenaga pendidikan harus mau dan mampu memberikan layanan yang terbaik kepada peserta didik dalam hal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Demikan juga orang tua dan masyarakat harus diberikan layanan akses informasi yang jelas tentang proses pendidikan yang dijalankan di sekolah.
Kedua, buat slogan atau tagline baik berupa kata atau kalimat pendek. Slogan merupakan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mendaftarkan putra-putrinya ke sekolah tersebut, termasuk untuk memotivasi seluruh warga sekolah. Pembuatan slogan bisa dibuat akronim sesuai dengan visi dan misi sekolah, misalnya slogan smart, berkibar, sakti, bisa, hebat, dan sebagainya.