Menurut Pergub. Jawa Tengah No. 29 tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjelaskan bahwa tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribus, dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Sedangkan naskah dinas sendiri adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat Masalah yang sering terjadi terkait tata naskah dinas yakni format dan tata tulis yang belum sesuai aturan pemerintah. Kita sebagai seorang guru sebaiknya mengetahui akan tata naskah dinas karena naskah dinas sangat dekat keberadaannya dengan kita, misal saja pembuatan surat tugas untuk melaksanakan tugas luar. Apabila salah dalam penulisannya akan mengurangi nilai dari informasi yang tertera didalamnya.
Materi kedua yakni mengenai pengelolaan arsip. Berdasarkan fungsinya arsip dibagi menjadi dua yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Arsip sangat penting juga bagi pemiliknya. Arsip yang baik adalah arsip yang dapat ditemukan dalam hitungan detik saja. Masalah yang terjadi saat ini yaitu masih banyaknya arsip yang disimpan secara konvensional menyebabkan arsip tercecer hingga menghilang karena kelalaian pemiliknya dalam menyimpan. Dalam kegiatan pelatihan kali ini, saya di ajarkan tentang digitalisasi arsip agar kita mudah dalam mencari arsip yang kita butuhkan dan dapat tersimpan dengan baik.
Selain kedua materi tersebut, ada pula materi tentang pelayanan prima. Pelayan prima merupakan pelayanan yang sangat baik atau terbaik yang mampu memuaskan pelanggan, sesuai standar dan bertujuan memberikan pelayanan yang dapat memuaskan. Dalam UU No 14 tahun 2005 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam materi pelayanan prima, kita diajarkan untuk memiliki pribadi yang harus bisa melayani pelanggan eksternal maupun pelanggan internal. Pelanggan eksternal yang dimaksud ialah peserta didik, sedangkan pelanggan interal ialah rekan kerja. Dalam hal pelayanan prima sendiri, peserta diajarkan untuk melayani pelanggan dengan versi terbaiknya sehingga pelanggan dalam hal ini peserta didik dan rekan kerja menjadi senang dan puas. Masalah yang sering terjadi mengenai pelayanan prima sebagai seorang guru yakni pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan monoton menyebabkan peserta didik pasif. Maka, untuk menangani hal tersebut peserta dituntun untuk membuat suatu perencanaan yang menyenangkan diselingi ice breaking dan permainan-permainan yang menarik peserta didik dalam pembelajaran termasuk digitalisasi asesmen.