Refleksi Hari Air Sedunia 22 Maret: Ketika Bumi Makin Haus

Hari Air Dunia
Hari Air Dunia
0 Komentar

Penghijauan pinggir jalan perlu ditanam tanaman penyimpana air tanah seperti tadi dan ini tida bisa disepelakan fungsinya. Seandainya di semua jalan antar kabupaten maupun antar kecamatan ditanam pohon dengan jarak sepuluh meter satu pohon di kiri kanan jalan, berarti setiap 1 km jalan sudah sama jumlah populasinya dengan hutan 2 hektar dengan jarak tanaman yang sama. Di kabupaten ponorogo Panjang jalan milik Kabupaten ada 916 km kalau setiap 10 meter ditanami pohon pelindung kiri kanan berarti sebanding dengan hutan seluar 1832 hektar. Adalah suatu yang luar biasa perannya bagi kelestarian air dan menjadi kestabilan iklim. Belum ditambah jalan propinsi, jalan nasional dan juga jalan desa. Kalau semua jalan dihijaukan seperti itu alangkah sejuk dan segarnya udara di negeri ini.

Cara berikutnya adalah mewajibkan semua developer untuk menanam pohon di depan rumah dalam setiap satu rumah yang dibangun. Selain itu penataan drainase yang baik yaitu diupayakan air tidak terbuang saja sebagai aliran permukaan (funoff) dan terbuang begitu saja kedaerah lain namun meresap didaerah itu pula dengan membuat danau resapan seperti di setiap perguruan tinggi, bukan sekedar resapan (biopori) yang sering tersumbat dan tak berfungsi karena tak terjaga dengan baik. Pendek kata air di kampung itu harus meresap dikampung itu juga maka aliran banjir akan berkurang drastis.

Kantor dan Lembaga pemerintah akan lebih baik bila diwajibkan menjadi bagian dari hutan kota dengan menanam sebanyak mungkin pohon pelindung yang selain fungsi hidrologis juga fungsi klimatologis. Adiwiyata bukan sekedar bersih dan indah namun penilaian tertinggi pada pepohonan pelindung yang ada didalamnya.

Baca Juga:Pemkab Purwakarta Jamin Kebutuhan Pokok Selama Ramadan AmanRinaldi Budidaya Anggur Impor untuk Kesehatan

Gerakan menanam pohon/penghijauan/reboisasi bukan sekedar lips servis yang sekedar menamam habis itu ditinggal begitu saja tanpa dipantau sejauh mana mati hidupnya tanaman yang baru ditanam tersebut. Ini sangat penting agar penghijauan dijaikan untuk pencitraan bejabat atau kelompok dan komunitas tertentu dengan menanam sesuatu tumbuhan dikasih lebel namanya lalu dibiarkan saja. Adalah sebuah contoh positif yang dilakukan pak Pujo dan kawan-kawan menghijaukan bukit Gamping di Sampung Ponorogo dengan membuat invus disetiap pohon yang ditanamnya agar hidup dikala musim kemarau tiba. Hasilnya sekaranh gunung gamping itu seduh menghujau dan kalpataru didapat sebagai perghargaan atas jerh payah kelompok tani itu.

0 Komentar