Konsorsium ini mendukung dan memperkuat sistem organisasi komunitas maupun upaya berbasis masyarakat dan penyintas TBC melalui berbagai upaya.
“Antara lain, promosi kesehatan, upaya pencegahan TBC pada balita dan anak-anak, skrining gejala TBC aktif, fasilitasi pemeriksaan TBC, dukungan psikososial, pengobatan pasien, serta dukungan advokasi, umpan balik kualitas layanan, dan akses terhadap layanan hukum untuk meringankan stigma dan diskriminasi yang dialami pasien TBC dan keluarganya,” katanya.
Heny Akhmad, selaku Direktur Program Nasional dari Konsorsium ini menerangkan, saat ini pihaknya mendukung program pemerintah bersama 9.212 kader TBC Komunitas di Hari TBC Sedunia, 24 Maret 2023. Masyarakat untuk mendorong kesadaran masyarakat akan hak mereka atas kesehatan, termasuk bebas dari infeksi TBC dengan mendapatkan TPT.
Baca Juga:Ancam Pengendara, Jalan Alternatif Karawang – Purwakarta melalui Kosambi Banyak LubangBelum Rampung, “Tanjakan Longsor” Bikin Macet
“Pada 190 kota/kabupaten pada 30 provinsi, kami telah mengedukasi 6.359 orang tentang infeksi TBC dan TPT, dan 5.604. Diantaranya, telah dirujuk untuk memulai terapi. Tindakan untuk mencegah TBC melalui TPT adalah cara konkrit kita untuk terlibat memutus mata rantai penularan TBC,” katanya.(ddy/ery)