Baca Novel Horor Teror Nek Ipah

Baca Novel Horor Teror Nek Ipah
Baca Novel Horor Teror Nek Ipah
0 Komentar

*
Sore itu, kami melihat Nek Ipah sedang duduk di teras. Sontak, kami menghampirinya.

“Nek, aku pengen denger cerita,” pinta Indra.

“Mau cerita apa, Nak?” tanya Nek Ipah.

“Cerita hantu aja, Nek,” sahut Fahrul.

“Jangan ah! Udah mau magrib malah cerita begituan,” tolakku.

“Yah… si Dani daridulu emang penakut,” ledek Indra.

Nek Ipah mulai bercerita. Dulu, waktu masih muda, kampung ini masih banyak kebun dan pepohonan. Tidak seperti sekarang, yang sudah didominasi oleh bangunan rumah. Ada satu sosok yang sering muncul. Sosok menyeramkan yang bersembunyi di balik pepohonan.

Baca Novel Horor Teror Nek Ipah

“Namanya Wewe Gombel,” ucap Nek Ipah. Ia sudah beberapa kali bertemu dengan sosok itu.

“Wewe Gombel?” Fahrul tampak terkejut melihat namanya.

Baca Juga:Tondemo Skill de Isekai Hourou Meshi Episode 12 GratisIntip 5 Cara Terbaru Mendapatkan Uang 2023

“Iya. Wanita bertubuh besar yang dipenuhi borok dan bau sekali. Sayapnya juga besar seperti kalong….”

“Wah kaya Batman dong, Nek,” potong Fahrul.

“Stt! Dim, Rul!” sahut salah satu temanku yang lain.

“Wajahnya sangat menakutkan. Matanya merah, ada taring panjang di mulutnya, jenggotnya juga gimbal dan yang paling khas itu payudaranya besar sampai menyentuh tanah,” lanjut Nek Ipah, diikuti gelak tawa kami.

“Kalian jangan ketawa! Wewe Gombel itu suka sama anak-anak seperti kalian. Biasanya dia nyari anak yang maen sendirian sehabis magrib. Nanti bakal dibawa ke tempatnya.”

“Dibawa ke mana, Nek?” tanyaku.

“Dibawa ke alam lain. Nanti kalian sembunyiin di balik sayapnya. Di sana kalian juga bakal dikasih makanan enak, biar betah,” balas Nek Ipah.

“Makanan enak?”

“Keliatannya seperti nasi, mie atau makanan kesukaan kalian. Tapi sebenernya itu belatung, cacing, makanan sisa atau sampah.”

“Ih jijik! Udah ah, Nek ceritanya. Serem!” teriakku.

Baca Novel Horor Teror Nek Ipah

Iya, sebentar lagi juga magrib. Mending kalian pulang, daripada nanti rugi Wewe Gombel, ucap Nek Ipah menakut-nakuti kami.

Sebagian anak sudah berlari pulang ke rumah, menyisakan aku, Fahrul dan Indra.

Baca Juga:Sejarah Kota Subang Jawa BaratBlue Lock Episode 24: Kebangkitan Pencetak Gol Baru

Sebelum melangkah pulang, Indra mengajukan sebuah pertanyaan “Anak nenek dibawa Wewe Gombel ya?”

0 Komentar