Profil Guru Pancasila Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Profil Guru Pancasila Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
0 Komentar

Oleh :

Ninuk Dyah Ekowati, M.Pd. (Guru di SMAK St. Hendrikus, Surabaya)

Drs.Priyono,MSi ( Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakar

Setiap kepribadian anak adalah unik, artinya mereka memiliki karakterisitik yang berbeda secara spesial. Kepribadian anak yang unik berarti terdapat perbedaan antara satu pribadi dengan pribadi yang lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan pembelajaran berdiferensiasi pada peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik. Oleh sebab itu, guru dituntut lebih peka dan strategis untuk memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. Dalam penerapan pembelajaran, guru melakukan tindakan peka dan strategis karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga peserta didik tidak diberi perlakuan yang sama. Hal ini tentu merupakan tugas berat sekaligus sebuah tantangan bagi para guru bagi yang peka terhadap situasi kelas.Tugas berat guru adalah mengimplementasi proses pembelajaran berdeferensiasi.

Baca Juga:Menang Undian Rejeki BNI, Faradilla Dapat Sepeda MotorAmbu Anne Pastikan Ketersediaan Pangan Aman

Tomlinson (2000) menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap peserta didik. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat melatih kepekaan dan mengambil tindakan yang strategis untuk menentukan pendekatan belajar sehingga peserta didik menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya.

Implementasi tindakan yang strategis untuk menentukan pendekatan belajar guna memenuhi kebutuhan pembelajaran berdeferensiasi perlu dikembangkan dan dilatihkan pada guru agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik yang unik. Implementasi tersebut harus dapat mengundang peserta didik dengan suka cita untuk datang belajar.

Rasa suka cita untuk datang belajar disebabkan peserta didik merasa terakomodasi model dan kharakteristik kecerdasannya. Menurut Howard Gardner, setiap peserta didik adalah cerdas dengan keunikannya tersendiri. Gardner mengategorikan 9 macam kecerdasan. Pada kesembilan kecerdasan tersebut, tidak ada jenis kecerdasan yang lebih unggul atau lebih lemah dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini, karena setiap kecerdasan dengan soft skillnya dibutuhkan dalam setiap sisi kehidupan. Dalam setiap aspek kehidupan, dibutuhkan solusi dari berbagai kecerdasan. Oleh karena itu, pengembangan kecerdasan dalam pembelajaran berdiferensiasi perlu dikembangkan.

0 Komentar