PASUNDAN EKSPRES- WhatsApp memang tidak bisa dipandang sebelah mata, guys. Laporan dari Business of Apps pada akhir 2022 lalu menunjukkan bahwa ada 3 dari 10 penduduk dunia yang menjadi pengguna layanan berbagi pesan tersebut.
Luar biasa! Jumlah penggunanya mencapai 2,41 miliar orang di seluruh dunia. Capaian yang fantastis di tengah persaingan yang ketat di dunia chatting.
Ternyata, WhatsApp hampir gagal dan bangkrut dulu, loh. WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum pada 2009.
Baca Juga:Daftar Film Terbaru 2023 Paling Dinantikan Bulan April, Berikut TrailernyaInidramaku Apk Tempat Nonton Drama Korea, China, Indonesia
Kala itu, Apple baru saja meluncurkan iPhone pertama pada tahun 2007, dan smartphone sedang menjadi tren di kalangan masyarakat.
Awalnya, WhatsApp tidak diterima dengan baik oleh pengguna. Banyak yang mengeluhkan masalah konektivitas dan stabilitas aplikasi.
Bahkan, pada satu titik, Koum dan Acton hampir menyerah dan memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut.
Namun, ada satu hal yang mengubah segalanya: fitur push notifications dari Apple. WhatsApp kemudian mengembangkan fitur itu pada platformnya, dan mulai dianggap berguna bagi pengguna.
Notifikasi yang langsung muncul pada layar HP pengguna walau tak mengakses aplikasi tersebut membuat WhatsApp diminati pengguna iPhone.
Mulanya, hanya lingkaran pertemanan Koum dan Acton yang aktif memakai WhatsApp. Lalu dengan cepat, aplikasi ini menyebar ke masyarakat umum.
Acton pun memutuskan untuk mencari investor dan membujuk mantan koleganya di Yahoo! untuk menginvestasikan US$ 250.000 (Rp 3,7 miliar) dalam pendanaan tahap awal.
Baca Juga:10 Cara Mendapatkan Uang Dari Internet 2023 Paling MudahDetective Conan: Haibara Ai Monogatari – Kurogane no Mystery Train
Setelah beberapa waktu, WhatsApp tersedia dalam versi BlackBerry dan Android, dan kemudian dibuat berbayar dengan biaya US$ 1 per tahun. Sequoia Capital kemudian memberikan pendanaan untuk WhatsApp.
Pada Februari 2014, WhatsApp lantas diakuisisi oleh Facebook (sekarang menjadi Meta) dengan nilai US$ 22 miliar (Rp 331 triliun).