Oleh :
Ninuk Dyah Ekowati, M.Pd.
(Guru di SMAK St. Hendrikus, Surabaya)
Drs.Priyono,MSi
 ( Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Riuh riangnya salam guru penggerak yaitu tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Salam ini nampaknya memberikan semangat bagi para guru penggerak. Dasar dari salam tersebut adalah guru penggerak adalah guru yang merdeka. Kemerdekaan tersebut yang menginspirasi Gerakan, mengaktualisasi kemerdekaan untuk bergerak, dan mampu membawa para guru yang lain untuk mendapatkan kemerdekaannya.
Guru penggerak tidak hanya menjadi inspirator tetapi sekaligus motivator dan mengawal program yang dicanangkan hingga bisa terealisir dan membawa perubahan pada komunitas di institusi tempat mengabdi. Pendek kata guru bergerak harus membawa perubahan system pendidikan kearah yang lebih baik dan terukur dan sekaligus jadi magnit bagi atmosfer akademik sekolah.
Dalam salam tersebut terkandung sebuah arti guru penggerak dimulai dari tergerak, lalu bergerak bersama, dan menggerakkan seluruh ekosistem sekolah. Dalam Langkah bergerak bersama dan menggerakkan seluruh ekosistem sekolah perlu dilakukan langkah elaborasi dan kolaborasi. Elaborasi dan kolaborasi pada para guru harus dapat terbangun secara bersatu padu.
Baca Juga:160.000 KPM di Subang Terima Bantuan Pangan Non TunaiPemerintah Sibuk Saat Banjir Saja, Tidak ada Upaya Normalisasi Sungai
Elaborasi adalah kegiatan membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan para guru membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil kerja bersama. Sedangkan kolaborasi adalah sebuah proses para guru untuk dapat menjadi diri sendiri saat bekerja. Guru dalam tim harus didorong untuk berpartisipasi, berinovasi, dan berkomunikasi, bahkan menawarkan semua ide hebat.
Implementasi elaborasi harus dilakukan oleh para guru terlebih dahulu sebelum para guru meminta peserta didik melakukan elaborasi dan kolaborasi. Guru terlebih dulu mengalami proses yang akan dilalui oleh peserta didik atau leader.
Guru harus melakukan kegiatan membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu. Guru dapat membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif bersama dengan anggota di komunitas sekolah. Para guru mempunyai budaya membaca dan menulis, sehingga mampu menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil kerja bersama. Memperkuat literasi guru menjadi sebuah keniscayaan, literasi secara menyeluruh mulai dari membaca, mendengar, menulis, dst dan tidak hanya literasi verbal tapi juga non verbal. Ini menjadi kekuatan luar biasa bagi guru penggerak.