Implementasi kolaborasi pada guru juga harus dilakukan. Guru mampu melakukan kolaborasi, dengan menjadi diri sendiri saat bekerja. Para guru dalam tim harus mampu berpartisipasi, berinovasi, dan berkomunikasi, bahkan menawarkan semua ide hebat.
Kolaborasi adalah strategi yang dibutuhkan untuk mendorong dan membangun sinergi dari komunitas sekolah. Kolaborasi di tempat kerja adalah landasan dalam membangun kerja tim yang kuat. Kolaborasi dapat meningkatkan kerja sama dengan Institusi lain dan dengan kolaborasi kita saling melengkapi dan mengisi. Perbedaan dalam kolaborasi sebuah hal yang tidak bisa dihindari sehingga perlu memahami cara pandang yang berbeda atau beda perspektif, itulah sebuah pengkayaan dan memperkaya diri. Kolaborasi membuat pengkayaan dalam inovasi untuk solusi dan sekaligus meningkatkan motivasi untuk maju atau berkembang. Kolaborasi akhirnya bisa memperluas jaringan kerjasama. Banyak kepala akan mempercepat solusi terhadap masalah dibanding satu kepala.
Para guru selain dapat melakukan elaborasi dan kolaborasi, para guru dapat berkomunikasi dan menawarkan ide-ide cemerlang dengan mengimplementasikan “class rules” yang berlaku, nilai-norma yang disepakati, etika, dan janji profesi yang disepakati oleh komunitas sekolah. Class Rules yang disepakati akan mengatur dinamika perjalanan elaborasi dan kolaborasi yang dijalani. Class Rules menguatkan konstruksi yang akan dibangun dan terlebih menjadi jaminan bagi tercapainya tujuan bersama. Berdasarkan langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa tim dalam komunitas dapat bekerja dengan baik. Tim akan mengetahui tentang kesulitan, kelemahan konstruksi yang dibangun. Tim mengetahui dengan persis bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Tim dalam komunitas dapat melakukan, mengasah, membangun kecerdasan refleksi secara bersama.
Baca Juga:160.000 KPM di Subang Terima Bantuan Pangan Non TunaiPemerintah Sibuk Saat Banjir Saja, Tidak ada Upaya Normalisasi Sungai
Setiap insan memiliki kecerdasan dan kharakteristik yang berbeda. Setiap kecerdasan memiliki kelebihan dan kekurangan. Demikian juga para guru dalam sebuah komunitas sekolah memiliki kekhasan dan jenis kecerdasan yang berbeda.
Class Rules dan kecerdasan reflektif tetap mampu membangun secara positif dan bersatu padu dalam komunitas sekolah untuk mencapai tujuan. Tujuan sebagai guru penggerak yang bernafaskan Profil Guru Pancasila. Kehadiran guru dapat membawa kebahagiaan, suka cita, dan sekaligus teladan bagi para pesertaa didik. Riuhnya guru penggerak dengan perubahan dan riang dengan penyampaian membikin suasana klas menjadi nyaman .