“Ngabuburit” adalah kegiatan yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Ramadan, yaitu menunggu waktu berbuka puasa sambil melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan ngabuburit telah menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menyambut buka puasa.
Sejarah ngabuburit sendiri tidak dapat dipastikan secara pasti. Namun, dapat disimpulkan bahwa ngabuburit merupakan kegiatan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu di masyarakat Indonesia.
Biasanya ngabuburit dilakukan dengan berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan, bersantai di bawah pohon rindang, atau berkumpul dengan teman-teman sambil berbincang-bincang. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antaranggota masyarakat.
Baca Juga:Sukseskan Bulan Mutu Karantina 2023, KKP dan DPR RI Sosialisasi Soal Ikan Sehat dan BermutuDitinggal Beli Air Mineral Uang Rp76 Juta di Mobil Raib
Kegiatan ngabuburit juga dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia dengan berbagai variasi kegiatan seperti bermain sepak bola, voli, dan permainan tradisional. Ngabuburit tidak hanya dianggap sebagai kegiatan untuk mengisi waktu, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kebersamaan, keakraban, dan toleransi antarummat beragama.
Dalam perkembangan zaman, kegiatan ngabuburit semakin terlihat modern dengan berbagai macam bentuk kegiatan seperti menonton film, acara televisi, atau melakukan kegiatan bermain game. Meskipun demikian, esensi dari ngabuburit tetap sama yaitu sebagai kegiatan yang membantu umat Muslim menahan diri dari godaan selama berpuasa dan meningkatkan keimanan serta kebersamaan antar sesama umat Muslim.
Di Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara Kabupaten Subang, kegiatan ngabuburit dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat setempat. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan pembelajaran atau pelatihan yang bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari sabtu-minggu, misalnya dengan mengundang tenaga ahli atau pakar di bidang tertentu untuk memberikan pelatihan atau seminar kepada masyarakat.
kegiatan yang dilakukan antara lain:
Pelatihan pertanian organik, seperti pembuatan pupuk kompos dan pengolahan tanah yang ramah lingkungan.
Pelatihan peternakan, seperti manajemen ternak, teknologi pengembangan pakan alternatif.
Pelatihan pengolahan makanan, seperti pembuatan kue tradisional atau olahan makanan yang sehat dan bergizi.
Seminar kewirausahaan, untuk membantu masyarakat memulai usaha kecil-kecilan.
Pelatihan keterampilan teknologi, seperti pemrograman atau penggunaan perangkat lunak tertentu.