SUBANG-Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP) bersama Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDIP Dr. Sutrisno menggelar sosialisasi pelaksanaan Bulan Mutu Karantina (BMK) 2023 yang berlangsung di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.
Seperti diketahui, program BMK merupakan bagian dari fokus Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP) untuk menjamin kualitas mutu produk perikanan yang aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Dr. Tri Handayani mengatakan, sosialisasi ini sejalan dengan program upaya pemerintah dalam mendorong minat konsumsi ikan di masyarakat.
Baca Juga:Ditinggal Beli Air Mineral Uang Rp76 Juta di Mobil RaibPLN Pagaden Berikan Sambungan Listrik Gratis Untuk Musholah
“Kami turut mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan, karena sumber protein hewani tidak selalu bersumber dari hewan darat. Namun, komoditas produk perikanan pun dapat menjadi pilihan konsumsi yang sehat,” ujarnya.
Menurutnya, hasil riset menunjukan bahwa ikan memiliki kandungan yang bagus untuk perkembangan sel otak khususnya bagi kecerdasan otak. Maka KKP menghimbau masyarakat untuk mengkonsumsi ikan yang segar aman dan layak dimonsumsi.
“Selain memiliki protein yang tinggi, ikan juga mengandung asam lemak omega-3. Omega-3 adalah zat gizi yang dibutuhkan sebagai makanan untuk pertumbuhan otak bayi dan menjaga kesehatan otak pada orang tua,” jelas Dr. Tri Handayani.
Dalam kegiatan tersebut, Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDIP Dr. Sutrisno pun mendukung penuh upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas mutu produk perikanan laut Indonesia agar tak kalah saing.
“Saat ini kami pun fokus dan mendorong para nelayan khususnya nelayan daerah Blanakan, Patimban, Legonkulon, dan Ciasem untuk memperhatikan dan menjaga kualitas hasil tangkap,” ujarnya.
Dr. Sutrisno mengatakan, nelayan harus bisa menangkap dengan sesuai kebutuhan dan lebih memperhatikan kualitas ikan yaang ditangkap. Menurutnya untuk apa tangkapan ikan banyak tetapi dari sisi kualitas ikannya jelek dan tidak lolos QC.
“Maka dari itu kami menghimbau kepada para nelayan untuk menjaga kualitas ikan segar mulai dari ditangkap oleh nelayan hingga diterima oleh konsumen tetap fresh dan terjamin kualitasnya,” pungkasnya.(cdp/ded)