BAYANG-BAYANG HAM MENGHANTUI GURU (1) 

BAYANG-BAYANG HAM MENGHANTUI GURU (1) 
0 Komentar

Sekolah merupakan tempat pendidikan yang ditempuh oleh anak sekolah seperti SD/SMP/MTs/SMA/MA/SMK-sederajat. Sekolah juga merupakan tempat menuntut ilmu setinggi-tingginya untuk menggapai impian atau cita-cita yang cemerlang. Namun apa jadinya jika sekolah menghasilkan peserta didik yang tidak kompeten, bermoral, dan bermartabat. banyak yang dilihat dan didengar seperti salah seorang siswa mengejek temannya sendiri hingga menangis, bahkan dihina dengan perkataan yang seharusnya tidak dikatakan oleh seorang siswa, apalagi dengan keadaan siswa yang memang lebih pintar dan kaya, terkadang membuat siswa menjadi sombong bahkan angkuh. Teman pun jadi korban penghinaan karena mungkin lebih rendah dan berkeadaan yang cukup. Padahal kepintaran dan kekayaan itu tidak menjadi ukuran seseorang dalam menjalani hidup dan kehidupannya.

Setiap orang mempunyai kepribadian dan keadaaan serta kemampuan yang berbeda. Namun, terkadang siswa susah untuk diberitahu bahwa apa yang dilakukannya itu melanggar Hak Asasi Manusia atau hak asasi terhadap orang lain. Bahkan saja mereka tetap mengulangi dan melakukan hal yang sama yaitu mengejek, menghina, atau membuli temannya di sekolah. Karena itu, diperlukan peran seorang guru untuk membimbing dan memberi nasihat kepada siswanya. Bahwa apa yang dilakukan siswa itu termasuk dalam pelanggaran hak asasi manusia khususnya di lingkungan sekolah yang mengejek teman hingga menangis dan menghina bahkan membulinya dengan perkataan tidak baik atau tidak pantas untuk dikeluarkan oleh seorang siswa sekaligus seorang pelajar. Peran guru disini apabila sudah terealisasikan maka apa yang sebelumnya dilakukan siswa itu tidak diulangi lagi. Karena guru sebagai pendidik serta sebagai contoh untuk siswanya. https://www.kompasiana.com/oktaviayanaismayasari/5721848c137b61f50454b569/pelanggaran-ham-di-sekolah-siswa-mengejek-menghina-atau-membuli-siswa-lain.

Guru pada posisi yang dilematis ketika tindakannya selalu dalam sorotan HAM, pada hal guru berusaha memberikan peran yang optimal untuk menciptakan siswa yang berbudi luhur atau berakhlak mulia. Barangkali berbekal dari kasus semacam ini, tindakan pencegahan akan lebih diutamakan dan baru tindakan peringatan . Regulasi sekolah perlu dibuat yang rigid dan melibatkan orang tua siswa sehingga guru akan mendapat perlindungan yang memadai tanpa harus kehilangan wibawa.

Laman:

1 2 3
0 Komentar