Pasundan Ekspress- Bahaya Polusi udara menjadi masalah lingkungan yang menimbulkan dampak buruk pada kesehatan manusia.
Dampak ini semakin buruk dengan prevalensi penyakit respirasi yang tinggi yang diakibatkan oleh polusi udara.
Berdasarkan data Global Burden Diseases 2019 Diseases and Injuries Collaborators, ada lima penyakit respirasi yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia. Penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.
Baca Juga:3 Resep Kue Tanpa Oven, Tapi Di Kukus Simak Yuk!Honda Scoopy Prestige dan Honda Genio: Jadi Pilih yang Kamu Suka Aja!
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sekaligus Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Agus Dwi Susanto, menekankan pentingnya pencegahan dalam upaya mengatasi permasalahan polusi udara.
Polusi udara terbukti menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan. Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi.
Permasalahan polusi udara tidak bisa ditangani oleh satu atau dua pihak saja, melainkan butuh kerja sama dari semua elemen, termasuk masyarakat.
Selama periode 2018-2022, anggaran yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan untuk penyakit respirasi juga mencapai angka yang signifikan dan memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk bekerja sama dalam mengurangi polusi udara dan mencegah dampak buruknya pada kesehatan masyarakat.