PASUNDAN EKSPRES – Sering berada di ruangan ber-AC? Seberapa sering dan dalam suhu berapa? Berada di ruangan ber-AC dalam waktu yang lama sebenarnya tidak dianjuran karena dampaknya tidak sepele
Penggunaan Air Conditioner
Berkembangnya teknologi membuat manusia semakin tergantung pada keberadaan AC (Air Conditioner) untuk mengatur suhu udara di dalam ruangan.
AC bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menawarkan kesejukan dan kelembaban yang sesuai dengan preferensi masing-masing individu.
Baca Juga:Kenali Jenis Alpukat: Si Hijau Legit yang Tak Semua Orang SukaBerkah Dunia Akhirat di Malam Lailatul Qadar dengan Amalan Ini
Dampak Berada di Ruangan Ber-AC
Namun, penggunaan AC yang berlebihan dan terus-menerus dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Artikel ini akan membahas dampak berada di ruangan ber-AC terus-menerus.
1. Masalah pernapasan
Berada di dalam ruangan ber-AC terus-menerus dapat menyebabkan masalah pernapasan pada beberapa orang.
AC dapat menyebabkan udara menjadi kering dan mengurangi kelembaban di dalam ruangan, yang dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, hidung, dan mata.
Orang yang menderita alergi dan asma juga dapat mengalami masalah yang lebih serius ketika berada di dalam ruangan ber-AC karena AC dapat menyebar alergen dan polutan udara di dalam ruangan.
2. Kulit kering
Berada di dalam ruangan ber-AC terus-menerus dapat membuat kulit menjadi kering dan pecah-pecah. AC menghilangkan kelembaban di udara, sehingga membuat kulit lebih sulit untuk mempertahankan kelembaban alaminya.
Kulit yang kering dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi kulit.
Ketika berada di dalam ruangan yang terlalu dingin, tubuh juga cenderung menjadi lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan karena sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah.
Baca Juga:Kenali Ciri-ciri Buku Bajakan, Awas Tertipu!Mari Bersepeda di Jalan Raya dengan Aman!
4. Konsumsi energi yang berlebihan
Penggunaan AC yang terus-menerus dapat menyebabkan konsumsi energi yang berlebihan. Hal ini bukan hanya berdampak pada tagihan listrik yang lebih mahal, tetapi juga dapat berdampak pada lingkungan.
AC yang terus-menerus dioperasikan menghasilkan emisi karbon dioksida yang lebih besar, sehingga berkontribusi pada pemanasan global.