KARAWANG-Yongki Hamidun, suami Dede Asiah TKW asal Karawang, Jawa Barat yang diduga korban human trafficking atau perdagangan orang meminta bantuan Presiden Joko Widodo agar istrinya bisa segera kembali ke Indonesia.
Pasalnya, ia sudah hilang kontak dan istrinya sudah seminggu tidak bisa dihubungi.
“Iya bingung ini handphone engga aktif, terakhir komunikasi seminggu lalu,” beber dia Yongki Hamidun, suami Dede Asiah di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nusantara, Senin (10/4/2023).
Baca Juga:Mahfud MD Atensi Kasus TPPO Dede Asiah TKW Asal KarawangPipa PDAM Rusak di Cimanggu Ranggawulung, Ini Kata Kasi Tehnik PDAM Subang
Yongki mengungkapkan, ponselnya terakhir aktif selama tujuh hari yang lalu. Per hari kemarin ponselnya sudah tidak bisa dihubungi.
Ia menerangkan, terakhir dihubungi kondisi Dede Asiah lemas dan pucat. Bahkan jalannya sudah berbeda seperti kesakitan.
“Kondisinya lemas pucat gitu, terus informasi temannya itu juga jalannya sudah beda,” katanya.
Saat dihubungi istrinya menyebut sudah berada di agen. Ia memohon pertolongan kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo agar istrinya bisa kembali pulang ke Indonesia.
“Saya mohon ke Presiden Joko Widodo agar istri bisa segera pulang ke Indonesia dalam keadaan selamat dan sehat,” tutupnya.
Berita sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang terus berupaya untuk dapat segera memulangkan
Kepala Disnakertrnas Karawang, Rosmalia Dewi mengatakan, saat ini pihaknya telah menemukan lokasi dan alamat agen atau perusahaan penyalur pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal.
Baca Juga:Cara Pakai Bonus Dadakan Lazada, Cara Hemat Belanja OnlineCara Menggunakan Bonus Dadakan Lazada, Langsung Checkout Belanjaan Anda
Hasil pelacakan agen atau perusahaan penyalur itu berdomilisi di Damascus, Suriah.
“Kami perlahan gali informasi dari keluarganya, akhirnya terungkap Dede Asiah berangkat dari kenalan temannya dikenalkan perusahaan itu bernama Muasasah Manisan berasal dari Suriah,” kata Rosmalia pada Senin (3/4).
Ia menjelaskan, perusahaan tersebut tak punya afiliasi di Karawang. Namun disinyalir ada beberapa mantan PMI ilegal yang disalurkan agen tersebut lalu sudah pulang sehingga mereka merasa berhasil.
“Kemungkinan agen ini disponsori oleh para mantan PMI yang sebelumnya juga bekerja di sana lewat agen ini. Mereka merasa berhasil kemudian baru lah pulang membawa testimoni dan mengajak warga di sekitar kampung halamannya,” kata dia.
Lalu hasil penelusuran juga, kata Rosmalia, Dede Asiah berangkat dari Jakarta dan visa diterbitkan di kantor Imigrasi Bandung bukan di Karawang.