PASUNDAN EKSPRES – Radiator adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendinginan pada kendaraan bermotor, termasuk pada motor.
Fungsi utama radiator adalah untuk menjaga suhu mesin agar tetap stabil dan tidak overheating, yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Disini kita akan membahas secara lebih detail tentang kegunaan radiator motor
Radiator terdiri dari beberapa komponen, yaitu tangki atas, tangki bawah, core, pipa inlet, pipa outlet, kipas pendingin, dan radiator cap.
Baca Juga:Penyebab Bau Mulut yang sering di AlamiLirik Lagu Koplo Dangdut Ngopi dan Rungkad – Happy Asmara
Tangki atas dan tangki bawah berfungsi untuk menampung cairan pendingin yang diperlukan untuk mengalir ke seluruh bagian mesin.
Core merupakan bagian inti dari radiator yang terdiri dari banyak pipa kecil yang saling berhubungan dan terbuat dari bahan yang mampu menyerap panas dengan cepat seperti aluminium atau kuningan.
Pipa inlet dan pipa outlet berfungsi sebagai jalur masuk dan keluar cairan pendingin dari mesin ke radiator.
Kipas pendingin berfungsi untuk mendorong udara dingin ke dalam core radiator, sehingga panas pada cairan pendingin dapat terserap dengan maksimal.
Radiator cap berfungsi untuk menjaga tekanan dalam sistem pendinginan dan juga sebagai pengaman agar cairan pendingin tidak tumpah keluar dari tangki atas.
Cairan pendingin yang digunakan pada radiator biasanya terdiri dari campuran air dan coolant atau antifreeze.
Campuran ini memiliki sifat yang mampu menyerap panas lebih baik daripada air biasa, sehingga mesin dapat tetap dingin meskipun digunakan dalam waktu yang lama.
Baca Juga:Doa – Doa Dasar Untuk di Ajarkan ke Anak – Anak Paud5 Resep Olahan Cumi – Cumi yang Mudah Dibuat di Rumah
Pada radiator motor, cairan pendingin ini dipompa dari mesin ke radiator melalui pipa inlet.
Setelah cairan pendingin melewati core radiator, maka akan keluar melalui pipa outlet dan kembali ke mesin.
Bentuk dan Ukuran
Radiator motor biasanya memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada tipe dan model motor.
Ukuran radiator yang lebih besar biasanya lebih efektif dalam menyerap panas, namun dapat membuat motor terasa lebih berat dan kurang aerodinamis.
Selain itu, radiator yang lebih besar juga membutuhkan ruang yang lebih luas untuk ditempatkan.
Sebaliknya, radiator yang lebih kecil cenderung lebih ringan dan kompak, namun mungkin tidak cukup efektif dalam menjaga suhu mesin tetap stabil, terutama pada kondisi berkendara yang sulit seperti dalam keadaan kemacetan.