SUBANG-Bhabimkamtibmas yang merupakan singkatan dari Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, merupakan personil polri yang paling dekat keberadannya dengan masyarakat.
Bhabinkamtibmas memiliki berbagai macam tanggungjawab yang salah satunya adalah menyelesaikan segala bentuk permasalahan yang ada di desa binaanya.
Menyikapi hal tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Karangsari, Polsek Binong, Polres Subang Aiptu Komarudin bersama warga bergotong royong membangun jembatan yang menguhubungkan pemukiman warga Kp. Gambiran RT 16, Desa Karangsari, Kecamatan Binong dengan area pesawahan.
Baca Juga:Indosat Ooredoo Hutchison Pastikan Kesiapan Layanan saat Mudik dan LebaranKeluarga Korban Rudapaksa dapat Pendampingan Hukum Gratis
Aiptu Komarudin menjelaskan, sebelum jembatan gantung tersebut diperbaiki dan dibangun kembali, jembatan gantung tersebut kondisinya sangat memprihatinkan.
“Motivasi awal kami membangun jembatan gantung ini, karena jembatan ini merupakan akses warga untuk pergi ke sawah, dan keduanya adalah keselamatan warga. Karena waktu saya meninjau jembatan ini, jembatan ini dalam keadaan rusak dan harus diperbaiki segera,” jelas Komarudin.
Menurut Aiptu Komarudin, pada waktu itu datang ketua RT Desa Karangasari meminta bantuan dirinya untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut.
Tanpa berfikir panjang dan Komarudin pun melihat langsung ada warga yang menyebrangi jembatan itu hendak tejatuh.
Komarudian mengatakan kepada ketua RT bahwa dirinya bersedia melaksanakan pembangunan jembatan tersebut.
“Kemudian pak RT bertanya kepada saya, lalu dananya dari mana pa? Saya bilang, saya ga punya dana tetapi saya punya keahlian membuat kerajinan golok yang nantinya bisa dijual,” terangnya.
Hasil dari penjualan golok yang dibuat Komarudin pun kemudian dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan material dan sebagainya.
Baca Juga:Polres Karawang Lepas 500 Warga Mudik GratisAqua Subang Bagikan Paket Sembako untuk Dua Kecamatan
Tak disangka, kata Komarudin, ternyata antusias dan gotong royong warga Desa Karangsari sangat luar biasa. Semangat kebersamaan antara Polri dan warga untuk membangun jembatan ini ia rasakan begitu dalam.
“Uang hasil penjualan golok saya digunakan untuk biaya perbaikan, dan bahan material seperti kayu dan bambu semuanya dari swadaya warga,” kata Komarudin.
Perbaikan jembatan yang dilakukan Komarudin bersama warga dikerjakan pada bulan suci Ramadan dengan kurun waktu selama satu minggu. Dari hasil kerja keras dirinya bersama warga, Komarudin berharap jembatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga.