PASUNDAN EKSPRES – Kalian sebagai penutur bahasa Indonesia wajib mengetahui apa itu PUEBI dan EYD sebagai standar bahasa Indonesia yang baik. Pelajari, yuk!
PUEBI dan EYD dalam Bahasa Indonesia
PUEBI dan EYD adalah dua standar yang digunakan dalam bahasa Indonesia. PUEBI adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, sementara EYD adalah Ejaan Yang Disempurnakan.
Kedua standar tersebut memiliki perbedaan dalam hal aturan ejaan, tata bahasa, dan penggunaan kata.
Baca Juga:Bahaya Keseringan Mengucek Mata dengan BrutalBaju Lebaran Wanita Bahan Linen: Bisa Dipakai Sehari-hari, Nggak Mubazir!
Bedah Perbedaan Keduanya
1. Aturan Ejaan
PUEBI lebih memperhatikan aspek historis dan konservatif dalam penggunaan ejaan, sementara EYD lebih mengikuti perkembangan bahasa dan memberikan aturan ejaan yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Sebagai contoh, dalam PUEBI, kata “buku” harus dieja dengan huruf “k” dan tidak boleh dengan huruf “c“. Namun, dalam EYD, huruf “c” dapat digunakan untuk menggantikan huruf “k” dalam kata “buku“.
Selain itu, PUEBI juga memiliki beberapa aturan ejaan yang tidak digunakan lagi dalam bahasa Indonesia modern, seperti penggunaan huruf “oe” sebagai pengganti huruf “u“.
Sebagai contoh, EYD memperbolehkan penggunaan kata-kata baru dan frasa yang berasal dari bahasa asing, sementara PUEBI lebih mengutamakan penggunaan kata-kata asli bahasa Indonesia.
PUEBI digunakan dalam dokumen resmi, seperti undang-undang dan keputusan pemerintah, sedangkan EYD digunakan dalam media massa dan percakapan sehari-hari.
Secara keseluruhan, PUEBI dan EYD memiliki perbedaan signifikan dalam hal aturan ejaan, tata bahasa, dan penggunaan kata.
Namun, keduanya sama-sama penting dalam membantu memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang baik dan benar.
Baca Juga:Biar Nggak FOMO, Tempat Wisata di Bogor ini Wajib Dikunjungi!ShopBack Lazada, Cashback Banyak Lebih Cuan!
Oleh karena itu, sebagai penutur bahasa Indonesia, kita sebaiknya menguasai keduanya untuk dapat berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi dan konteks.