Pendidikan sebagai tempat untuk berlatih dan menumbuhkan nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Ki Hajar Dewantara menyatakan untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Oleh sebab itu, seorang pendidik dapat menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, sehingga dapat memperbaiki perilakunya agar nilai-nilai kemanusiaan dikembangkan dan mendapatkan hakekat kebahagiaan. Hakekat kebahagiaan adalah tujuan dari pendidikan.
Pencapaian tujuan pendidikan untuk kebahagiaan maka guru dapat membangun budaya positif di sekolah. Budaya sekolah yang dimaksud adalah lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar anak dapat berpikir, bertindak dan mencipta dengan secara merdeka, mandiri dan bertanggungjawab. Rasa aman dan nyaman merupakan sebuah upaya strategi dalam penciptaan nilai kemanusiaan. Salah satu implementasi nilai kemanusiaan adalah memberikan dispensasi.
Dispensasi merupakan sebuah wujud nyata implikasi dari proses pendidikan untuk mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan. Sebuah wujud pembelajaran tentang saling berempati. Sebuah teladan tentang rasa kasih dan empati. Dispensasi dapat digunakan sebagai media untuk memuliakan kemanusiaan manusia. Dalam mengisi dimensi kemanusiaan dibutuhkan keselarasan, keseimbangan perkembangan dan pertumbuhan manusia. Keselarasan, keseimbangan perkembangan peserta didik akan dapat mencapai pengembangan jati diri dan manusia seutuhnya. (*)