PASUNDAN EKSPRES-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Purwakarta kembali menggelar program beasiswa bagi santri atau kerap disebut Beasantri. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, proses seleksi penerima Beasantri tahun ini menggunakan sistem yang baru.
Ketua Panitia Seleksi Beasantri yang juga Wakil Ketua PKP Baznas Purwakarta H. Saparudin, S.Fil.I., M.M.Pd., mengatakan, sistem seleksi penerima Beasantri tahun ini lebih mengutamakan kualitas penguasaan keilmuan para peserta, khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf.
Dilaksanakan dua hari berturut-turut, hari pertama tes tertulis dan hari kedua tes pendalaman baca Kitab Kuning.
Baca Juga:Gapoktan RBH Berhasil Panen Raya Sorghum di PurwakartaGolkar: KDM, RK dan ARM
“Dasarnya adalah Alquran Surat Al Mujadalah Ayat 11. Di mana Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat,” kata Saparudin di sela kegiatan seleksi Beasantri di Gedung Dakwah, Cipaisan, Purwakarta, Sabtu (29/4).
Oleh karenanya, kata Saparudin, seluruh penerima Beasantri ibaratnya dinolkan lagi. “Program Beasantri ini maksimal bisa diikuti santri selama lima tahun. Di mana setiap tahunnya dievaluasi. Sebelumnya, evaluasi bagi penerima Beasantri maupun seleksi bagi peserta baru dilakukan hanya secara tes lisan,” ujarnya.
Adapun saat ini, baik santri yang sudah menjadi penerima Beasantri maupun yang baru seleksi harus mengikuti tes tertulis terlebih dahulu. Soal yang diberikan terkait Kitab Kuning dari level satu hingga lima.
Level ini yang kemudian menentukan besaran Beasantri yang diberikan. Semakin tinggi level yang bisa dilaluinya semakin besar nilai Beasantri yang berhak didapatkannya.
“Peserta yang baru ikut seleksi tak hanya harus mengerjakan soal level satu, tapi bila dia sanggup bisa mengerjakan soal ke level berikutnya. Bisa level dua, tiga, empat, bahkan level lima jika dirinya sanggup,” ucap Saparudin.
Sebaliknya, kata dia, untuk penerima Beasantri yang dievaluasi tapi ternyata hanya mampu mengerjakan soal level di bawahnya, maka santri tersebut bisa turun level dan nilai Beasantrinya pun otomatis ikut turun.
“Bila lolos pada tes tertulis ini, sambungnya, santri bisa mengikuti tes selanjutnya, yakni tes lisan atau wawancara. Dari sini tim juri menentukan peserta yang lulus dan berada di level mana,” kata Saparudin.