Pasundan Ekspress- Fenomena gelombang panas atau heat waves yang saat ini melanda sejumlah negara di kawasan Asia.
Terutama di Asia Selatan dan Asia Tenggara merupakan suatu kejadian cuaca ekstrem yang dapat berdampak serius bagi manusia dan lingkungan.
Gelombang panas dapat berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu, dengan suhu udara yang jauh di atas rata-rata historis.
Baca Juga:Hp Nokia N73 5G: Smartphone Paling Sibuk di TiktokMakna Dibalik Tanggal 1 Mei 2023 Sebagai Hari Buruh Internasional
Hal ini dapat berdampak pada kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang rentan terhadap kondisi cuaca panas seperti orang tua, anak-anak, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Beberapa negara di Asia, seperti India, China, Thailand, dan Laos, dilaporkan mengalami kenaikan suhu udara yang ekstrem selama gelombang panas ini.
Suhu tertinggi yang tercatat mencapai 45,4 derajat Celsius di kota Tak, Thailand, dan 42,7 derajat Celsius di Luang Prabang, Laos. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga pada sektor pertanian, air, dan lingkungan.
Menurut ahli iklim dan sejarawan cuaca Maximiliano Herrera, fenomena gelombang panas April ini adalah yang terburuk dalam sejarah kenaikan suhu di Asia.
Dibutuhkan upaya yang besar dari semua pihak untuk mengurangi dampak dari fenomena cuaca ekstrem ini dan melindungi kesehatan manusia serta lingkungan kita.