Gapoktan RBH Berhasil Panen Raya Sorghum di Purwakarta

Gapoktan RBH Berhasil Panen Raya Sorghum di Purwakarta
MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES PANEN RAYA: Tim RBH saat panen raya Sorghum dengan memanfaatkan lahan tidur seluas 70 hektare.
0 Komentar

 

PASUNDAN EKSPRES-Sudah bukan rahasia lagi, jika saat ini dunia tengah bersiap menghadapi ancaman krisis komoditas pangan. Berbagai cara dan program pun dijalankan pemerintah Indonesia. Diantaranya Program Penanaman Sorghum di daerah daerah di semua wilayah di Nusantara.

Selain untuk menjaga stabilitas harga komoditi sembako di pasar, Sorghum atau kerap disebut Chantel marak digelorakan pemerintah dengan tujuan kesiapan pangan Nasional.

Melihat sebagai peluang bisnis dengan target membantu pemerintah dalam perkuatan ekonomi khususnya dalam ketahanan pangan tersebut, Tim Relawan Budi Hermawan yang digawangi langsung Pengusaha Muda H.Budi Hermawan. Memulai penanaman Sorghum tersebut dengan membuka lahan tidur seluas 70 Hektar menjadi lahan produktif khusus tanam Sorghum.

Baca Juga:Golkar: KDM, RK dan ARMWisata ATV Kini Hadir di Cikole Jayagiri Resort Lembang

Menggunakan dana pribadi, H. Budi Hermawan atau warga dan tokoh sering menyebutnya President RBH, memulai bisnis tersebut dengan memaksimalkan tim RBH yang telah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

“Kami menanam Sorghum sejak setahun yang lalu. Dimulai dengan membuka lahan tidur, memberikan pelatihan dan pembekalan ilmu pada tim / relawan yang tergabung dalam RBH. Alhamdulillah, sejak beberapa bulan ini, kami telah berhasil menjalankan Panen Raya Sorghum tersebut,” jelas H.Budi Hermawan saat dikonfirmasi awak media.

H.Budi Hermawan lebih lanjut menjelaskan, sedemikian disampaikan oleh Presiden dalam keterangannya setelah menanam sekaligus menyaksikan panen sorgum bersama Ibu Iriana Joko Widodo di PT Sorghum Indonesia, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 2 Juni 2022 lalu.

Tim RBH kemudian memacu tim dan SDM di kepengurusan RBH sebagai pelaksana penanaman, dengan sebelumnya membuat kelompok kelompok petani khusus.

“Yang akan kita hadapi itu krisis pangan dunia bukan hanya nasional, maka harus ada pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan. Jadi tidak hanya tergantung pada beras karena ketersediaan beras yang lahan tanamnya setiap tahun terus berkurang di negeri ini,” lanjut H. Budi Hermawan.

Selain beras, kata dia, Indonesia juga memilikinya beberapa jenis sembako diantaranya jagung, sagu. Dan kini komoditi sembako pangan yang ketiga adalah sorgum yang harus mulai di tanam dan bisa diandalkan.

0 Komentar