SUBANG – Produksi gula aren secara tradisional memang tidak mudah, meskipun demikian proses ini masih dilakukan di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater.
Melimpahnya sumber daya alam di Desa Cibeusi menjadikan sebagian warga nya yang memanfaatkan kekayaan alam tersebut. Salah satu nya pembuatan gula aren.
Dalam proses nya pertama tama pohon aren disadap terlebih dahulu selama sehari semalam. Penyadapan tersebut menggunakan bambu yang dipotong memanjang kurang lebih satu meter.
Baca Juga:KASN Kembali Perintahkan Copot Plt Direktur RSUD Karwawang Fitra HergyanaTips Mengatasi Cuaca Panas Ekstrem, Biar Gak Cepat Lelah
Setelah air Nira terkumpul banyak kemudian ke tahap penyaringan setelah disaring masuk ke tahap pemasakan. pemasakan menggunakan wajan besar dan untuk pengapiannya menggunakan tungku dengan api yang sedang saja, selama pemasakan sesekali harus di aduk agar air nira masak merata.
“Gula aren ini tidak dicampur apa apa lagi, murni hasil sadapan. proses pemasakan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam” ujar pembuat gula aren Endang
Setelah gula aren matang kemudian di tuangkan ke cetakan yang sudah disediakan yang terbuat dari bambu yang dipotong kecil, pemilihan cetakan dari bambu agar gula tidak lengket, karena bambu mengandung air. Setelah dituangkan ke cetakan kemudian didinginkan terlebih dahulu agar gula mengeras dan padat.
“Sambil menunggu gula dingin dan mengeras kita siapkan daun Kawung untuk mengemas gula aren ini,” ujarnya
Gula aren yang sudah di kemas kemudian di jual ke warga sekitar dengan harga yang berfariatif, untuk yang besar kurang lebih 800 gram dijual dengan harga Rp. 18.000 dan yang kecil Rp. 15.000.(acp/ded)