PASUNDAN EKSPRES-Sepekan terakhir masyarakat dihebohkan dengan seorang bocah bernama Darel Gaisan Rafasa yang menghilang secara misterius di depan rumahnya di Kampung Cikaso, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang.
Bocah berusia 3,5 tahun itu hilang secara misterius sejak Senin 24 Maret 2023 lalu sekitar pukul 11.30 WIB. Dan hingga kini jejak sang bocah masih misterius.
Menanggapi hal tersebut, Kang Dedi Mulyadi meminta masyarakat untuk tidak berasumsi berlebihan apalagi mengaitkannya dengan yang di luar logika manusia.
Baca Juga:Kepala Sekolah di Daerah Terpencil Purwakarta Dapat Kendaraan OperasionalPanen Raya Padi, Petani Keluhkan Minimnya Buruh Tani
“Saya meminta masyarakat tidak berasumsi terlalu berlebihan terhadap hal yang bersifat mistik dan klenik. Karena berdasarkan penelusuran yang dilakukan selama beberapa hari ini saya melihat ada hal yang patut didalami secara akademis, ilmiah dan objektif,” kata KDM.
Anggota DPR RI itu menyebut hal yang perlu didalami adalah anak tersebut hilang pada siang hari yang ramai. Kemudian anak tersebut hilang sesaat setelah datang dari Jakarta bersama keluarganya untuk mudik ke Subang.
“Ini menjadi tanda tanya besar saya. Aspek lain yang menjadi tanda tanya besar saya tidak bisa saya ungkapkan karena menyangkut psikologi personal yang saya meyakini jajaran kepolisian Polres Subang memiliki intuitif yang sama dalam memahami hilangnya anak ini,” ucapnya.
Untuk itu, Kang Dedi meminta agar masyarakat bersabar dengan tidak berspekulasi berlebihan mengenai hilangnya bocah tersebut. Ia yakin misteri akan segera terungkap.
“Dan kita berharap anaknya dalam keadaan baik-baik saja,” ujar pria yang identik dengan iket putih itu.
Kang Dedi Mulyadi mengungkapkan hal tersebut berdasarkan fakta dan data yang diperoleh selama melakukan penelusuran selama berhari-hari terhadap misteri hilangnya bocah tersebut.
Semua fakta dan data tersebut bisa dilihat dan dinilai sendiri oleh masyarakat secara jernih pada setiap tayangan yang diunggah pada saluran youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Baca Juga:Tindaklanjuti Soal Dana BPNT yang Disunat, Ambu Gercep Terjunkan Tim KhususProgram BPNT Diduga Jadi Bancakan Bandar dan e-Warung Raup Keuntungan Besar, KPM Keluhkan Kualitas dan Kuantitas Tidak Sesuai
“Dari seluruh rangkaian perjalanan ini saya menyajikan fakta dan data melalui akun media sosial youtube saya agar orang bisa melihat masalah ini secara jernih dan tidak membawa ke ranah spekulatif apalagi mistik dan klinik yang berlebihan,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.(mas)