SUBANG-Badan Metrologi dan Klimatalogi Geofisika (BMKG) mengindikasikan puncak cuaca panas esktrem di Indonesia akan terjadi sampai bulan Oktober 2023 mendatang. Cuaca panas ekstrem pun saat ini terasa di Kabupaten Subang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi menyampaikan, jika saat ini cuaca memang lebih panas dari biasanya dan bisa berdampak bagi kesehatan.
“Kalau terjadi cuaca yang lebih panas dari hari biasanya, akan menimbulkan dampak bagi manusia yaitu berupa sengatan panas dari matahari ke badan yang membuat badan akan bereaksi,” terangnya.
Baca Juga:Foto Rachel Vennya Pamer Punggung Mulus di Medsos, Netizen Bilang BeginiPencarian Anak Hilang di Kalijati Dihentikan, Orang Tua Korban: Kami Iklhas
Menurut dr. Maxi, reaksi tersebut dapat menimbulkan otot-otot dapat bekerja, otak dapat bekerja sehingga kita akan mudah mengalami kelelahan. Karena organ tubuh manusia dipaksa bermetabolisme lebih cepat.
“Kemudian, sengatan panas itu juga mengakibatkan dehidrasi sariawan, dan panas dalam, serta efek langsung dari sengatan panas yaitu melebarnya pembuluh darah yang bisa mengakibatkan migren,” jelas dr. Maxi.
Tak hanya itu, dampak dari cuaca panas juga akan mengakibatkan luka bakar ringan yang bisa membuat kulit menjadi hitam dan merah bahkan terkelupas, dan cuaca panas ini juga bisa menyebabkan gangguan keseimbangan bahkan gangguan kesadaran, orang bisa juga pinsan.
Biasanya, lanjut dr. Maxi, suhu badan manusia itu rata-rata di 36 derajat, jika cuaca diatas 36 derajat hingga 39 derajat itu berarti fisiologi tubuh akan berubah dengan sendirinya.
“Dia akan bekerja lebih keras sehingga mengeluarkan keringat, yang nerupakan efek dari menyeimbangkan suhu diluar runagan dan didalalam suhu badan,” ujarnya.
Dr. Maxi pun menghimbau, antisipasi atau upaya paling umum yang bisa kita lakukan yaitu menghindari sengatan matahari langsung, dan jangan terlalu banyak beraktivitas dibawah terik matahari.
Serta memperkuat daya tahan tubuh seperti cuci tangan sebelum makan, kemudian mandi minimal 2 kali sehari agar kuman-kuman dibadan tidak berkembang, serta makan-makanan bergizi dan seimbang. (cdp/ded)