SUBANG-Selama ini ketersediaan tenaga buruh tani di daerah pedesaan cukup tersedia dengan baik. Namun saat ini, para pemilik lahan pertanian di Desa Kalensari, Kecamatan Compreng mengeluhkan sulitnya mencari buruh tani untuk membantu menggarap lahan mereka.
Menurut salah satu ketua Kelompok Tani, Buklim mengatakan, saat ini jumlah buruh tani jauh menurun. Dengan terbatasnya ketersediaan buruh tani menyebabkan Panen Raya ditahun ini menjadi terhambat.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Kalensari Ahmad Mustopa menerangkan, dari data yang diperoleh, mengenai luas lahan pertanian, petani, dan buruh tani di Desanya tidak ada pengurangan maupun penambahan.
Baca Juga:Link Video Wanita Bercadar di Ciwidey, Ini Kata PolisiRekomendasi Drama Korea Thriller yang Bisa Teman Weekend Kamu
“Luas lahan pertanian di Desa Kalensari mencapai 1.064 hektare, kemudian petani yang berjumlah 3.450 orang, dan buruh tani yang berjumlah 750 orang,” terangnya.
Swmentara itu, Camat Compreng Endang Herdiana menyampaikan, permasalahan kurangnya buruh tani sebetulnya sudah dirasakan oleh petani di wilayah Compreng dan mungkin di kecamatan lain pun merasakan hal yang sama.
“Namun kalau untuk menambah buruh tani rasanya akan sulit, karena SDM saat ini baik laki-laki maupun perempuan orientasinya bekerja ke pabrik atau jadi TKI ke luar negeri,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini dipicu oleh kondisi bisnis di sektor pertanian yang mungkin tidak menarik bagi generasi sekarang, sehingga sektor pertanian dirasa tidak menjanjikan.
“Upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah menurut saya melakukan modernisasi alat-alat pertanian mulai dari traktor yang representatif, alat tandur, dron semprotan, serta kombine yang memadai kebutuhan sebanyak areal pertanian yang ada,” terangnya.
Demikian pula, lanjut Endang Herdiana, sarana jalan usaha tani menjadi bagian yang priorotas juga untuk memudahkan akses ke semua pelosok pesawahan, dan hal seperti ini lah yang menjadi PR kami di waktu saat ini dan di masa yang akan datang. (cdp)