Tahap Ketiga berjumlah 75 orang yang tiba 1 Mei dengan pesawat Boeing 737 A-7305 TNI AU. Sementara 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri
Menurut Retno, ratusan WNI itu dievakuasi melalui kerja sama dengan negara lain.
Indonesia patut bersyukur mengingat evakuasi WNI dari Sudan terlaksana dengan baik, ketika masih banyak negara yang masih berusaha mengevakuasi warganya di negara itu.
Dalam melakukan evakuasi, Indonesia diketahui bekerjasama dengan berbagai negara, meliputi Arab Saudi (Jeddah), Mesir, hingga Uni Emirat Arab.
Baca Juga:Manfaatkan Kekayaan Alam, Warga Desa Cibeusi Produksi Gula Aren secara TradisionalLSM dan Ormas di Subang Terus Bertambah
Retno menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara tersebut yang membantu dan bekerjasama dalam mengevakuasi Warga Negara Indonesia dari Sudan.
“Saya ingin sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah Mesir dan Persatuan Emirat Arab yang telah membantu evakuasi beberapa WNI keluar dari Sudan,” ungkapnya.
Diketahui, konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces atau Angkatan Bersenjata Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terjadi pada 15 April.
Konflik tersebut membuat KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April serta dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada 20 April, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.
Sehingga Kementerian Luar Negeri Indonesia mengambil tindakan dengan mengevakuasi Warga Negara Indonesia dari Sudan untuk kembali ke Tanah Air.(ygo/disway/ysp)
Data warga Subang Dipulangkan dari Sudan
1. Abu Sulaiman Romodhon (Kecamatan Subang)
2. Iin Inarotul Jalalah (Sumbersari Pagaden)
3. Yayah (Rancabango Patokbeusi)
4. Amtaulah Muthiah (Tambakmekar Jalancagak)
5. Yanti (Parapatan Purwadadi)
Tahapan Pemulangan WNI Asal Subang
Tahap pertama : 4 orang pelajar
Tahap kedua : 1 orang ART